MALANG, Tugumalang.id – Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto, menjadi salah satu saksi penganugerahkan Jabatan Guru Besar Kehormatan di Bidang Politik Pendidikan Islam dari Unisma pada Prof (HC UNISMA) Dr H Ali Masykur Musa SH MSi MHum, Sabtu (18/11/2023).
Prabowo hadir didampingi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indah Parawansa; Kepala LLDIKTI Wilayah VII Jawa Timur Prof Dr Dyah Sawitri SE MM; serta Rektor Unism Prof Maskuri MSi.
Dalam sambutannya, Prabowo turut menyampaikan selamat dan terimakasih atas undangan yang diberikan oleh Unisma. Ia bahkan memberikan salam penghormatan pada Rektor Unisma.
Baca Juga: Tiga Proposal Penelitian Dosen Unisma Lolos Hibah Program Matching Fund Kedaireka
“Saya ucapkan selamat pada Prof Ali Masykur Musa yang hari ini menerima suatu anugerah yang penuh arti sebagai profesor honoris causa,” ujarnya.
Menurut Prabowo, profesor dalam suatu bangsa dan negara harus diakui sebagai cendekia yang tingkatnya tertinggi di kalangan akademisi.

“Kalau di tentara jenderal, kalau profesor itu sama dengan jenderal bintang empat. Sama dengan profesor, kalau jenderal walaupun pensiun masih di panggil jenderal, saya sudah berhenti jadi jenderal aktif ngga tahu tahun berapa itu, sampai sekarang masih di panggil jenderal, dan saya sampaikan terimakasih,” jelasnya.
Diakui Prabowo, sebagai anak seorang profesor, ia memahami bahwa profesor akan selalu dimintai pandangan dan masukan sesuai dengan bidang keilmuannya.
Baca Juga: Cetak Akuntan Muda Bertalenta, FEB UNISMA Gelar Accounting Festiva 2023
Untuk itu, ia sangat mngapresiasi kegiatan ini. Prabowo bahkan mengaku merasa sangat nyaman berada di Unisma. Sebab, ada banyak ilmu yang diperolehnya.
“Sekali lagi, selamat pada Prof Ali Masykur yang menerima anugerah, selamat pada Unisma, selamat pada civitas akademika dan saya hanya bisa berdoa bahwa Unisma akan jaya, terus memberi pendidikan yang terbaik untuk bangsa, dan rakyat Indonesia,” imbuhnya.
Sementara itu, Prof Dyah Sawitri berharap, dengan bertambahnya Guru Besar ini bisa memberikam kontribusi untuk mewujudkan sinergisitas dan kolaborasi yang kuat dengan dunia usaha dunia industri maupun praktisi.
“Sehingga output peguruan tinggi betul-betul terasa, di Unisma dengan bertambahnya profesor honoris causa ini memberikan nilai tambah untuk mendukung SDM unggul menuju Indonesia Emas, Indonesia Maju, calon pemimpin masa depan. Ini harapan LLDIKTI Wilayaj 7,” tambahnya.
Rektor Unima Prof Maskuri MSi menjelaskan bahwa penganugerahan Gelar Honoris Causa ini bukan tanpa alasan. Kiprah dan karir yang dijalani Prof Ali Maskur sangat kompleks.
Mulai sebagai pendidik, intelektual muslim, organisatoris di PMII dan NU, politikus, negarawan/teknokrat, kiprah di Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), komisaris BUMN hingga menjadi kiai, yang berimplikasi pada tata kehidupan manusia dalam beragama, berbangsa dan bernegara.
Apalagi, banyak artikel pada jurnal, opini yang berkaitan dengan konstitusi, demokrasi, politik, kebijakan anggaran, nasionalisme, keislaman, pendidikan Islam, masalah etika dan keorganisasian telah banyak dihasilkan.
“Kegiatan beliau dalam seminar, simposium, workshop, diklat, FGD dan menjadi narasumber di berbagai event nasional dan internasional menjadikan beliau pantas menerima anugerah Guru Besar Kehormatan di Universitas Islam Malang,” tutup Maskuri.
Prof. Ali Masykur sebagai guru besar politik pendidikan Islam, kehadliran agama diletakkan pada beberapa poin.
Pertama, salah satu esensinya untuk menjaga martabat manusia sebagai makhluk mulia, karena setiap agama membawa misi perdamaian. Kedua, manusia lahir bersuku-suku, berbangsa-bangsa, dengan latar belakang etnis, suku, budaya, bahasa, dan agama yang berbeda-beda.
“Dan ketiga, mendudukkan Islam rahmatan lil’alamien diperlukan sebagai strategi kebudayaan dalam merawat kebhinekaan,” tegasnya.
Reporter: Feni Yusnia
Editor: Herlianto. A