Tugumalang.id – Tradisi Pindapata yang dilakukan umat Buddha menjelang Hari Raya Waisak 2567 BE di Vihara Dhammadipa Arama Kota Batu, Jawa Timur, berlangsung unik. Pasalnya, tradisi jelang hari raya itu juga diikuti umat muslim.
Pemandangan itu tidak mengherankan karena vihara yang berlokasi di Dusun Ngandat, Desa Mojorejo itu dikenal sebagai desa dengan tingkat toleransi antar umat beragama yang tinggi. Di desa itu, populasi umat beragama seperti Kristen, Buddha dan Muslim juga sama banyak.
Dalam tradisi yang digelar pada Kamis (1/6/2023) itu, tampak para biksu berkeliling ke desa-desa dari Vihara Dhammadipa Arama di Kota Batu. Sejumlah warga juga sudah tampak berdiri di pinggir jalan untuk membawa berbagai makanan dan minuman yang nanti akan diterima para biksu di sebuah wadah periuk.
Baca Juga: Sambut Hari Waisak, Umat Buddha di Kota Malang Jalani Prosesi Pradaksina
Tidak hanya umat Buddha saja yang memberi sedekah, tapi juga berbagai umat lain di sana tampak ikut memberikan sedekah. Seperti dilakukan Daffa Ahnaf Rahmadhani bersama 7 temannya dari Masjid Al Fatah ikut berbagi sedekah pada para biksu.
“Ini merupakan pertama kalinya ikut tradisi ini sebagai bentuk toleransi antar umat beragama di desa kami. Kami sudah biasa hidup berdampingan tanpa memandang agama,” ucapnya.
Tradisi Pindapata ini sendiri baru saja dilakukan pada tahun ini mengingat tahun-tahun sebelumnya terjadi pandemi COVID-19. Bhikkhu Karunasilo, dari Vihara Dhammadipa Arama, mengatakan bahwa Pindapata adalah tradisi memberi sedekah bagi pada biksu.
Pindapata dimaknai sebagai bentuk derma atau ucapan syukur dengan berbagi kepada sesama yang bertujuan untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada umat agar saling berbuat baik dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: Menilik Arca Dhyani Buddha Ikon Uniga Malang
“Ini adalah bentuk dharma kami melakukan kebajikan. Kebahagiaan tidak melulu mendapatkan sesuatu, tapi manakala seseorang mampu berbagi dan itu ada kebahagiaan,” katanya.
“Harapan kami, semoga kemudahan-kemudahan dalam hidup adalah buah dari perilaku kebajikan yang dilakukan oleh seseorang,” harapnya.
Selain itu, nanti serangkaian kegiatan akan dilanjutkan dengan kegiatan tabur bunga di Taman Makam Pahlawan Kota Batu yang dilakukan oleh para Bhikkhu, Samanera dan Atthasilani.
Menurut dia, Hari Raya Waisak menjadi momen tiga peristiwa penting dari lahir hingga meninggalnya Siddhartha Gautama.
Reporter: M Ulul Azmy
Editor: Herlianto. A