BATU – Wakil Wali Kota Batu Punjul Santoso mengimbau warganya untuk tidak takut menjalani perawatan medis di tempat isolasi terpusat (isoter). Sebab itu, dia berharap kesadaran warga meningkat sehingga agenda pemindahan pasien positif COVID-19 dari isoman ke isolasi terpusat bisa segera terlaksana.
“Di Kota Batu masih ada yang menolak pindah ke isolasi terpusat. Saat ini juga masih ada yang isoman meski jumlahnya tidak banyak,” ungkap Punjul Santoso usai mengikuti rapat evaluasi bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Senin (16/8/2021).
Dari Rapat Evaluasi tersebut, Pemda Malang Raya disarankan segera melakukan pemindahan itu agar laju kasus virus bisa segera tertangani. Punjul mengungkapkan, pihaknya diberi waktu selama 3 hari ke depan.
”Nanti kami akan dibantu oleh TNI/Polri dan juga Dinkes,” tambahnya.
Punjul menjamin perawatan di isoter lebih maksimal daripada menjalani isoman. Hingga saat ini di isoter YPPI, tersedia total 168 bed dengan menyiagakan 19 nakes, 1 dokter konsultasi dan 2 orang relawan yang akan menyokong pelayanan pasien.
Sejauh ini dari hasil pantauan, pihaknya belum pernah mencatat adanya kondisi pemburukan pada pasien bergejala ringan di isoter selama ini. Kata dia, justru sebaliknya, banyak yang sembuh.
Di isoter, pasien akan mendapatkan perawatan maksimal mulai dari makanan, obat-obatan, vitamin hingga suasana yang nyaman. Berbeda dengan isoman, yang dipastikan tidak maksimal karena tidak ada pengawasan dari ahlinya.
”Khawatirnya soal potensi penularan ke anggota keluarga yang lain itu kan jadi riskan. Selain itu, kalau mendadak ada kondisi pemburukan pada tubuh, petugas jadi sulit memberikan pertolongan cepat,” pungkas dia.
Sebagai informasi, dari catatan Dinkes Kota Batu, masih ada 187 warga menjalani isolasi di rumah sakit. Diantara jumlah ituk 68 orang ada di isolasi terpusat dan 11 orang isolasi mandiri.