Tugumalang.id – Keluarga korban Tragedi Kanjuruhan menegaskan bahwa mereka menolak adanya renovasi atau pembongkaran Stadion Kanjurugan di Kabupaten Malang.
Kendati demikian, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang mengatakan renovasi akan tetap berjalan melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Malang, Wahyu Hidayat mengatakan renovasi Stadion Kanjuruhan akan dimulai tahun ini.
Sejumlah tahapan seperti lelang manajemen konstruksi telah dilakukan. Proses selanjutnya yang akan dikerjakan adalah penyusunan Detail Engineering Desing (DED). “Setelah DED selesai, kami akan lelang lagi,” ujarnya belum lama ini.
Baca Juga: Gelar Doa Bersama di Gate 13, Keluarga Korban Kanjuruhan Serukan Usut Tuntas
Renovasi diperkirakan berjalan selama satu tahun dan menghabiskan dana hingga Rp 1 triliun. “Dibangun tahun ini, perkiraan selesai tahun 2024” kata Wahyu.
Seluruh dana untuk membangun kembali stadion yang ada di Kecamatan Kepanjen ini berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Pengerjaan akan dilakukan oleh Kementerian PUPR sebagai leading sector dan bersinergi dengan Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Cipta Karya (DPKPCK) Kabupaten Malang, dan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Malang.
Wahyu menambahkan, melalui renovasi ini, Stadion Kanjuruhan akan berstandar internasional, sesuai dengan ketentuan FIFA. “Tempat duduk akan menggunakan single seat dan lokasinya lebih luas,” ujar Wahyu.
Baca Juga: Keluarga Korban Kanjuruhan Tolak Pembongkaran Stadion, Dewan Kabupaten Malang Setuju
Di Stadion Kanjuruhan nantinya juga akan dibangun monumen untuk mengenang Tragedi Kanjuruhan. Berbeda dengan renovasi yang menggunakan APBN, pembangunan monumen akan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Malang.
Sementara itu, keluarga korban Tragedi Kanjuruhan menginginkan Stadion Kanjuruhan dijadikan sebagai museum atau monumen untuk mengenang dan menghormati para korban.
Rini Hanifah, ibu dari korban Agus Riansah mengatakan penolakan pembongkaran Stadion Kanjuruhan dilakukan agar generasi masa depan tahu tentang sejarah kelam persepakbolaan di Indonesia.
“Kalau sampai dibongkar, bagaimana dengan anak-anak kami? Mereka mendukung sepak bola, tapi tidak ada keadilan buat mereka,” kata Rini.
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
Editor: Herlianto. A