MALANG, Tugumalang.id —Pendaftaran untuk program ISS (International Student Scholarship) 2023 Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang telah ditutup pada 30 April 2023 lalu. Sebanyak 228 mahasiswa asing tercatat mendaftar program beasiswa dari rektor tersebut.
Beasiswa ini adalah beasiswa yang bersifat parsial, atau sebagian. Mahasiswa asing mendapatkan gratis biaya registrasi, kelas BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing), Tuition fee (UKT), biaya ujian, dan asrama/biaya tempat tinggal.
Sebenarnya, jumlah penerima beasiswa ISS UIN Maliki Malang ini dibatasi sebanyak 30 orang penerima saja. Tapi, jumlah tersebut bisa bertambah mengingat jumlah pendaftar yang berminat juga kian bertambah.
“Awalnya dulu 30, tapi untuk tahun ini karena jumlah peminatnya bertambah, kalau ada yang bagus bisa kami tambah”, jelas Muhammad Khafid, Staff Kantor Urusan Internasional (KUI) UIN Maliki Malang pada Senin (22/5/2023).
Khafid memaparkan hasil interview sementara, ada sekitar 70 dari 228 pendaftar tahun ini yang dinyatakan lolos. Namun, hasil ini masih akan berubah menunggu keputusan lebih lanjut. Proses seleksi wawancara sendiri dilakukan secara langsung dari program studi yang dituju oleh mahasiswa pendaftar.
“Jadi dari sekitar 70 pendaftar hasil seleksi ini, kami akan kurangi sampai menemukan 30 sampai 40 yang benar-benar kualitasnya bagus, sesuai dengan prodi”, bebernya.
Untuk kelas BIPA, pelaksanaannya akan berjalan selama 6 bulan. Dalam pembelajaran di kelas ini, para mahasiswa asing tidak hanya belajar Bahasa Indonesia saja. Mereka juga akan belajar mengenai budaya dan di Indonesia. Kelas BIPA akan dikonversikan dengan mata kuliah lain di UIN Malang seperti Keislaman, Ulul Albab, PKn, Pendidikan Pancasila, dan lain-lain.
“Jadi di kelas BIPA ini, mahasiswa asing juga belajar tentang budaya, kultur toleransi beragama di Indonesia, Keislaman, Kema’hadan, Ulul Albab, dan lain-lain. Ya, mata kuliah umum di kampus UIN”, tambahnya.
Sejauh ini, total peserta yang lolos sesi interview adalah sebanyak 67 mahasiswa yang berasal dari 11 negara. 52 di antaranya adalah laki-laki, dan 15 adalah perempuan. Jumlah peserta lolos terbanyak berasal dari Pakistan, yaitu 37 orang. 28 mahasiswa asing mendaftar untuk program sarjana, 31 mahasiswa mendaftar program magister, dan 8 orang mendaftar program doktor.
Reporter: Shinta Alifia
editor: jatmiko