Tugumalang.id – Proses pembersihan sisa material banjir bandang di Kota Batu terus berlangsung. Hingga Minggu (14/11/2021), proses pembersihan berbagai macam sedimen mulai lumpur, tanah, sampah, hingga batang pohon itu masih 60 persen. Artinya, masih ada 40 persen lagi yang harus dibersihkan.
Meski begitu, dari pantauan di lapangan, sedimen banjir bandang yang sempat memutus sejumlah akses jalan desa kini sudah bersih. Mulai di Dusun Sambong, Dusun Gintung, hingga di Jalan Giripurno.
Sembari menunggu proses pembersihan, Pemkot Batu dan Kementerian PUPR akan melakukan pelebaran aliran sungai bekas aliran banjir bandang sejauh 4 kilometer ke muara aliran Sungai Brantas utama. Total ada delapan rumah yang hilang atau hanyut akibat air bah ini.
Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko mengatakan hingga saat ini, proses pembersihan material juga meliputi daerah hulu yang masih banyak dipenuhi sampah hutan dan sedimen longsor.
“Itu memang harus dibuka, sehingga bila nanti ada hujan lagi aliran airnya bisa lancar. Saat ini masih berlangsung dan sudah sekitar 60 persen,” kata dia, pada Minggu (14/11/2021).
Selain itu, pihaknya juga melakukan normalisasi sungai bersama dengan Kementerian PUPR dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas agar aliran sungai bisa berjalan lancar.
”Gak seperti sekarang yang gak bisa mengalir lurus karenakan ada permukiman warga. Sehingga banyak juga aliran yang terhalang dan bahkan menyempit,” jelas dia.
Namun untuk normalisasi sungai ini, kata dia, memang butuh waktu lama. ”Harus koordinasi dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) dengan warga,” paparnya.
Sementara, untuk kedelapan rumah yang hanyut tadi, tidak akan dibangun lagi di lokasi yang sama. Mereka harus rela direlokasi, termasuk sejumlah rumah lain yang berada di wilayah bantaran sungai.
”Nanti tempat relokasi akan kita siapkan di tanah kas desa tak jauh dari sini, di Desa Bulukerto. Kami masih sedang menyiapkan regulasinya,” tandasnya.
Reporter: Ulul Azmy
Editor: Lizya Kristanti