Tuguamalang.id – Tradisi gugur gunung memang akrab terjadi di pedesaan atau di kampung-kampung melalui kegiatan kerja bakti. Meski sekarang mulai pudar dan hampir punah tapi saat ini masih dijumpai di beberapa tempat. Di antaranya di kampung wisata tematik, yakni di Kampung Tridi kesatrian, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.
Di Kampung Tridi yang merupakan salah satu kampung wisata terkenal di Kota Malang, kegiatan gugur gunung rutin dilaksanakan.
Habibah Ketua PKK RW 12 kelurahan Kesatrian menyampaikan “hampir tiap minggu ibu-ibu PKK kerja bakti dan sebulan sekali warga secara gugur gunung bergotong royong membersihkan semua kampung.”
Jadi istilah gugur gunung dipakai Kampung Tridi di RW 12 Kelurahan Kesatrian Kecamatan Blimbing Kota Malang.
Seperti pada hari Jumat (7/10/2021), kegiatan gugur gunung di festivalkan warga Kampung Tridi. Festival Gugur gunung online ini diselenggarakan secara secara hybrid disiarkan langsung dari studio dan live event di kampung Tridi.
Melalui tayangan live streaming youtube inspire media TV adalah strategi bagi kampung tematik untuk mempromosikan kembali kampung-kampung tematik di Kota Malang sebagai kampung wisata.
Festival Gugur Gunung di kampung Tridi yang selenggarakan dengan menggunakan protokol kesehatan ketat. Tidak menerima pengunjung dari luar. Acara digelar sebagai perayaan bagi warga Kampung Tridi saja dan dimonitoring Endang Kasi Daya Tarik Wisata Disparpora Kota Malang.
Ada banyak sajian yang di tampilkan dalam festival ini yang di pandu oleh Mouzza Zee ledies bikers Sabang sampai merauke yang sudah biasa blusukan kampung.
Sajian acaranya mulai dari praktek membuat gantungan kunci yang menjadi souvenir Kampung Tridi, sajian kuliner, live musik, Kegiatan mural, kegiatan mengecat dinding rumah warga yang kusam, ritual guyang jaran yang berupa properti jaranan seperti gamelan, jaran kepang yang di mandikan di sungai Brantas yang semua di presentasikan Adnan Ketua RW 12 kelurahan Kesatrian.
“Festival Gugur Gunung ini adalah upaya membangkitkan semangat warga untuk kerja bakti secara gotong-royong yang kami istilahkan dengan gugur gunung untuk menyambut wisatawan jika wisata kota malang ini di buka kembali” Terang Adnan yang juga menjadi ketua Kampung Tridi Kota Malang
Dalam Festival Gugur Gunung Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan pariwisata Kota Malang Ida Ayu Made Wahyuni mengapresiasinya.
“festival Gugur Gunung secara virtual merupakan cerminan warga dalam membangun kepariwisataan secara mandiri sebagai wujud kreatifitas kepariwisataan di musim pandemi,” katanya.
”Jika Kota Malang ada penurunan level maka, semua kampung tematik akan dibuka dengan protokol kesehatan ketat serta semua kampung akan menggunakan aplikasi PeduliLindung,” ungkap Ida melalui sambutan video streaming.
Sementara di Studio yang menyiarkan secara langsung dipandu Ki Demang ketua Forkom Pokdarwis Kampung tematik Kota Malang.
Hadi Di studio Kusmiati pegiat kampung Tridi yang mengulas tuntas Kampung Tridi menyampaikan “Harapan kami Festival Gugur Gunung bida di tonton calon pengunjung agar tidak ragu lagi datang kekampung kami”.
Menurut Kusmiati, ke depan Kampung Tridi tidak sekedar menjual tiket, melainkan akan menjual paket wisata edukasi yang berupa kegiatan seni rupa dengan media alat dapur dan rumah tangga, seperti telenan, susuk wajak yang terbuat dari kayu dan lain lain.
Ki Demang pria yang bernama asli Isa Wahyudi yang juga merupakan Penggagas kampung Budaya Polowijen menyampaikan bahwa 27 virtual event kampung tematik Kota Malang rutin di selenggarakan hari setiap Jumat, Sabtu dan Minggu. Setiap pukul 13.00 WIB selama bulan Oktober dan November.(rls)
Editor: Soejatmikor