Tugumalang.id – Tujuh mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) yang tergabung dalam sebuah tim berhasil meraih Gold Medal International Award pada ajang Thailand Inventor’s Day 2023.
Tim tersebut memproduksi Aladdin, yakni alat sterilisasi kedokteran gigi sekaligus penyimpanan alat kesehatan.
Mereka adalah Shofi Ramadhani dan Linda Risalatul Muyasaroh dari Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) serta Muhamad Romadhani Prabowo; M Dilan Linoval; Akmal Mulki Majid; Raden Aryanta Luthfi Widyatna; dan Fadhil Raditya Abhiseka dari Fakultas Teknik (FT).
Thailand Investor’s Day merupakan salah satu ajang perlombaan internasional yang diadakan oleh Nasional Research Council of Thailand (NRCT) pada 2 hingga 6 Februari 2023 silam di Bangkok International Trade & Exhibition Centre (BITEC).
Ajang ini merupakan wadah menunjukkan berbagai macam inovasi mahasiswa di tingkat internasional yang telah diikuti oleh 24 negara dengan hasil karya 469 inovasi.
Menurut salah satu perwakilan tim, Shofi, Aladdin merupakan inovasi yang berfungsi sebagai alat sterilisasi sekaligus penyimpanan alat kesehatan.
“Alat sterilisasi kesehatan yang dinamai Aladdin ini merupakan alat sterilisasi kesehatan bermetode plasma dan solar sel yang terhubung dengan Internet of Things (IoT),” ujarnya.
Tujuan diproduksinya Aladdin, untuk mempermudah tenaga medis yang di tempatkan di daerah terpencil atau sulit enegri listrik, agar dapat melakukan sterilisasi alat kesehatan dengan optimal.
Beberapa kelebihan dari Aladdin dibandingkan autoklaf, lanjutnya, antara lain karena bentuknya yang portable, hemat daya, metode plasma, lebih murah, ukuran lebih kecil, sterilisasi lebih cepat hanya 300 detik.
“Ini lebih cepat dari autoklaf yang membutuhkan 15 menit, dan terhubung dengan Internet of Things (IoT)”, imbuh Shofi.
Ditambahkan, ide ini sebenarnya sudah muncul sejak tahun 2018 dan telah mengalami perkembangan fitur prototipe. “Kami berkolaborasi dengan mahasiswa Teknik Elektro ingin menjadikan Aladdin dikenal oleh publik dan dapat digunakan secara meluas,” tukasnya.
Ia berharap, di masa depan Aladdin dapat di produksi secara massal sehingga lebih bermanfaat bagi banyak pihak, khususnya di bidang kesehatan. “Semoga dapat bekerja sama dengan perusahaan dan diproduksi serta digunakan secara massa,” tandasnya.
Reporter: Feni Yusnia
Editor: Herlianto. A