MALANG, Tugumalang.id – Sejak April 2024 hingga Juli 2024 atau enam bulan terakhir setidaknya terjadi tujuh kebakaran kandang ayam di wilayah Kabupaten Malang.
Kebakaran ini rata-rata disebabkan oleh penghangat yang masih menggunakan arang dan korsleting listrik pada penghangat.
Lokasi kejadian tersebut di antaranya terjadi di Desa Kanigoro, Kecamatan Pagelaran; Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari; Desa Sumberejo Kecamatan Gedangan; Desa Tlogosari, Kecamatan Donomulyo; Desa Bambang, Kecamatan Wajak; Desa Kepuharjo, Kecamatan Karangploso; dan Desa Plaosan, Kecamatan Wonosari.
Baca Juga: Lagi, Kebakaran Kandang Ayam Akibat Oven Pemanas Terjadi di Kabupaten Malang
Menanggapi hal ini, Damkar Kabupaten Malang memberikan sejumlah imbauan kepada para pemilik peternakan ayam. Imbauan ini ditujukan untuk menjaga keamanan dan keselamatan peternakan ayam dari risiko kebakaran.
Imbauan pertama adalah memastikan instalasi listrik di kandang ayam aman. Instalasi listrik sebaiknya dilakukan oleh tenaga ahli dan memenuhi standar keamanan. Peralatan yang digunakan pun sebaiknya berkualitas agar lebih aman.
“Hindari penggunaan kabel ektensi secara berlebihan. Kemudian rutin periksa kondisi kabel dan peralatan listrik untuk menghindari korsleting,” ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Satpol PP Kabupaten Malang, Sigit Yuniarto beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Korsleting Listrik, Kandang Ayam dan Kambing di Gondanglegi Kebakaran
Bangunan kandang ayam yang mengalami kebakaran rata-rata terbuat dari bahan yang mudah terbakar, seperti kayu dan bambu. Bahkan, ada yang lantainya ditutupi sekam.
Damkar Kabupaten Malang mengimbau peternak agar memilih bahan bangunan kandang yang tahan api atau sulit terbakar.
“Bahan bakar dan bahan kimia sebaiknya disimpan jauh dari area kandang ayam,” imbuh Sigit.
Idealnya, kandang ayam memiliki ventilasi yang cukup untuk menghindari penumpukan gas berbahaya. Ada baiknya pemilik peternakan memasang alat pemadam kebakaran seperti alat pemadam api ringan (APAR).
Penting juga untuk mengajarkan karyawan cara menggunakan APAR dan memberikan pelatihan prosedur darurat kebakaran.
“Buat rencana evakuasi dan jalur keluar darurat yang jelas dan mudah diakses,” kata Sigit.
Pemilik peternakan diimbau terus menjaga kebersihan area kandang, khususnya dari bahan-bahan yang mudah terbakar seperti jerami dan kotoran ayam yang menumpuk. Kondisi kandang dan fasilitas pendukung lainnya pun sebaiknya diperiksa secara rutin.
Sigit memperingatkan cuaca ekstrem dapat meningkatkan risiko kebakaran di peternakan. Oleh karena itu, ia mengimbau pemilik peternakan agar selalu mengawasi kondisi kandang. Jika perlu, pasang sistem alarm kebakaran untuk deteksi dini.
“Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, pemilik peternakan ayam dapat mengurangi risiko kebakaran dan memastikan keselamatan aset serta ternak mereka,” tutup Sigit.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
Editor: Herlianto. A