Tugumalang.id – Sebanyak 64 orang guru di Kota Malang diberi tugas baru untuk menjadi kepala TK, SD, dan SMP Negeri hingga pengawas sekolah di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang, di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang, pada Jumat (3/6/2022).
Dari puluhan guru itu, satu orang di antaranya dikukuhkan sebagai penilik PAUD TK, tiga orang sebagai pengawas SD, satu orang sebagai pengawas SMP, dua orang sebagai kepala TK, 53 orang sebagai kepala SD, dan empat orang sebagai kepala SMP.
“Ada kekosongan kepala sekolah yang sudah pensiun, maka harus ada pengisian. Prosesnya sudah ada mekanismenya, seperti sertifikasi kepala sekolah dan proses lainnya,” ujar Wali Kota Malang, Sutiaji.
Sebab itu, ia menekankan agar kepala sekolah dan pengawas yang baru saja dikukuhkan terus mengedepankan profesionalisme dalam bekerja, sehingga tugas pokok dan fungsi yang diemban dapat terlaksana secara maksimal di manapun penempatannya.
Terlebih bahwa menjadi kepala sekolah memiliki tantangan tersendiri. Mengingat tugas dan peran kepala sekolah dapat dipandang dari berbagai sisi, selain sebagai pejabat formal, kepala sekolah dapat berperan sebagai pendidik, manajer, pemimpin, inovator, maupun motivator.
“Ini menjadi tantangan kepada kepala sekolah yang sebentar lagi melaksanakan amanat baru. Yang dulunya belum menjadi kepala sekolah, saat ini diberikan tugas tambahan menjadi manajer dan leader,” terang dia.
Di samping itu, ia juga mengingatkan perlunya peran kepala sekolah yang harus diimbangi dengan jiwa kepemimpinan untuk mengatur para pendidik dan tenaga kependidikan, para siswa, maupun hubungan sekolah dengan masyarakat dan orang tua siswa.
“Panjenengan (kepala sekolah dan pengawas) akan memimpin guru-guru di sekolah. Mereka adalah orang yang mengemban amanah mentransfer ilmu, skill kepada anak didik kita. Maka tugas ini tidak mudah. Jadilah pemimpin yang aspiratif, akomodatif, pemikirannya jauh ke depan,” pesannya.
Demikian pula dengan peran pengawas sekolah, lanjutnya, dalam melakukan pengawasan akademik dan manajerial pada satuan pendidikan memiliki andil penting dalam meningkatkan mutu pendidikan. Belum lagi, saat ini kualitas pendidikan telah didukung dengan penerapan kurikulum merdeka belajar.
“Saya apresiasi dengan kurikulum merdeka belajar. Alat peraga dan bahan ajar bukan hanya di kelas, tapi justru lebih berfokus pada pengembangan diri anak, keluarga, lingkungan, dan masyarakat sekitar. Gunakan dan cermati itu. Tanamkan ini pada anak-anak kita semua,” tutupnya.(ads)
Reporter: Feni Yusnia
Editor: Lizya Kristanti
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugumalangid , Facebook Tugu Malang ID ,
Youtube Tugu Malang ID , dan Twitter @tugumalang_id