Tugumalang.id—Apakah kamu seseorang yang kerap merasa kelelahan baik mental dan fisik? Merasa kehilangan kegembiraan dari karier, persahabatan, dan interaksi dengan orang lain? Jika iya, maka bisa jadi kamu tengah mengalami burn out.
Tekanan dan beban yang terus-menerus kamu hadapi setiap hari dapat menyebabkan kamu burn out. Dikutip dari healthline, istilah burn out dicetuskan oleh psikolog bernama Herbert Freudenberger pada tahun 1970-an. Burn out menggambarkan kondisi stres berat yang menyebabkan kelelahan fisik, mental, dan emosional yang parah.
Meskipun kondisi yang satu ini lebih buruk daripada kelelahan biasa, kamu tak perlu terlalu khawatir. Kamu bisa menghindari kelelahan parah tersebut. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut tips mencegah terjadinya burn out yang bisa kamu coba.
1. Jalani pola hidup sehat
Mengonsumsi makanan yang bergizi serta rajin berolahraga dapat menjaga kondisi tubuh agar tetap segar dan prima. Selain itu, sebaiknya hindari konsumsi alkohol dan aktivitas merokok karena hal tersebut dapat memperburuk kondisi kamu. Tingkatkan energi kamu dengan menjalani pola hidup yang sehat.
2. Tidur dengan cukup
Salah satu penyebab paling umum dari kelelahan adalah kurang tidur. Tubuh dan otak membutuhkan istirahat yang cukup setiap harinya. Menurut Nature’s Best (), kebanyakan orang sehat memiliki efisiensi tidur 85-90% dan menghabiskan 10-15% terjaga setiap malam. Kamu harus berada di tempat tidur selama sekitar 9 jam 30 menit jika ingin tidur minimal 8 jam setiap malam.
3. Jangkau orang lain
Mengutas dari Help Guide, kontak sosial adalah penangkal stres alami, dan berbicara langsung dengan pendengar yang baik adalah salah satu cara tercepat untuk menenangkan sistem saraf serta menghilangkan stres.
Orang yang diajak bicara tidak harus bisa “memperbaiki” penyebab stres, mereka hanya perlu menjadi pendengar yang baik dengan penuh perhatian tanpa terganggu atau mengungkapkan penilaian. Kamu bisa menjangkau orang-orang terdekat seperti pasangan, keluarga, dan teman dan habiskan waktu dengan mereka. Kamu juga bisa lebih mendekatkan diri dengan rekan kerja atau rekan di komunitas.
Dan yang tak kalah penting, batasi kontak dengan orang-orang negatif. Bergaul dengan orang-orang berpikiran negatif yang tidak melakukan apa-apa selain mengeluh hanya akan menurunkan mood kamu. Alih-alih bergaul dengan mereka, kamu lebih baik mencari teman baru.
4. Kelola stres
Dilansir dari Choosing therapy, ada banyak alat dan teknik manajemen stres yang dapat kamu temukan. Misalnya, teknik pernapasan, relaksasi, mengucapkan pernyataan menenangkan pada diri sendiri (self affirmation), melakukan yoga, berjalan-jalan di luar, minum teh, mengembangkan hobi, dan sebagainya.
Lakukan hal yang sekiranya dapat membuat dirimu sejenak melupakan tekanan yang ada. Temukan apa yang membuat kamu merasa bahagia dan tenang. Dengan begitu, kamu bisa lebih santai dalam mengelola beban serta tekanan yang kamu miliki.
5. Kurangi paparan penyebab stress
Menurut Harvard Business Review, kamu harus menargetkan aktivitas dan hubungan tidak sehat yang masih memicu stres. Langkah ini melibatkan pengaturan ulang ekspektasi rekan kerja, klien, dan bahkan anggota keluarga. Putuskanlah untuk apa dan seberapa banyak yang ingin kamu lakukan.
Kamu perlu tahu bahwa perubahan ini digerakkan untuk meningkatkan produktivitas jangka panjang sekaligus melindungi kesehatanmu. Faktor situasional adalah kontributor terbesar untuk kelelahan, sehingga perubahan di tingkat pekerjaan, tim, atau organisasi seringkali diperlukan untuk mengatasi semua masalah yang mendasarinya.
Reporter: Shinta Alifia
editor: jatmiko