MALANG, Tugumalang.id – Mengulik popularitas komedi 40 tahun silam, rupanya pelawak di era 80-an sampai 90-an saat itu begitu tersorot. Salah satunya adalah Srimulat, grup lawak kawakan yang berasal dari Jawa itu melegenda di Nusantara. Para pelawak itu berasal dari berbagai daerah, termasuk dari Malang.
Namun, seiring berjalannya waktu, gaung Srimulat kian meredup. Bahkan, masing-masing anggotanya sudah memiliki panggung mereka sendiri tanpa mencatut nama Srimulat di belakangnya. Meski grup lawak tersebut dikabarkan sudah bubar, beberapa di antaranya hingga kini masih terlihat eksis tampil di layar kaca.
Berikut Tugu Malang merangkum 5 pelawak legendaris Indonesia yang berasal dari Malang dan pernah berjaya pada masanya:
1. Tarzan

Pelawak bernama asli Toto Muryadi ini dikenal luas sebagai anggota grup lawak Srimulat. Lahir di Malang pada 24 April 1945, Tarzan mengawali karirnya di kesenian ludruk. Kemudian dia bergabung dengan grup lawak Lokakarya pada 1967.
Baru pada Mei 1979, Tarzan bergabung dengan grup Srimulat. Nama Tarzan atau yang sering disebut Tarsan ini didapatkan ketika dia sukses memerankan tokoh tersebut dalam suatu pertunjukan dan terus dipakai hingga sekarang. Saat ini Tarzan telah tercatat memainkan lebih dari 30 judul film dan sinetron.
2. Leysus

Pemilik nama lengkap Sugeng Winarso yang dikenal dengan nama panggung Leysus ini lahir pada 28 Desember 1959 di Kepanjen, Kabupaten Malang. Leysus terkenal dengan penampilannya dalam acara Ketoprak Humor di televisi bersama kakaknya, Topan.
Mengawali karirnya sebagai seorang guru, Leysus kemudian merintis karir melawaknya di dunia komedi tradisional, yaitu Ketoprak Siswo Budoyo Tulungagung. Dia terjun ke dunia lawak terlebih dulu, sebelum Topan menyusulnya pada 1992.
Leysus sempat terjun ke dalam dunia tarik suara dengan merilis album-album berirama dangdut yang berbahasa Jawa. Tak hanya itu, dia pernah menjadi calon legislatif pada Pemilu 2004 untuk daerah pemilihan Malang Raya mewakili Partai Karya Peduli Bangsa. Leysus juga pernah bergabung dengan grup lawak Srimulat. Leysus tutup usia pada Januari 2006 silam.
3. Topan

Topan Muhammad Sugianto atau yang lebih dikenal Topan lahir di Malang, 12 April 1956. Dia dikenal sebagai pelawak bersama adiknya, Leysus saat bermain di Ketoprak Humor.
Setelah tidak lagi tampil di Ketoprak Humor, Topan dan Leysus menjadi bintang di beberapa acara, yaitu Ronda, Pansus, dan Toples Show. Keduanya pun bergabung dengan grup lawak Srimulat. Saat ini Topan aktif sebagai pengurus tim sepak bola porprov Kabupaten Malang dan klub Arema Malang.
4. Nurbuat

Nurbuat lahir di Malang pada 1 April 1949. Memulai karirnya pada usia 21 tahun dengan mengikuti grup kesenian Malang yang bernama Anoraga pada 1970. Tak lama dari situ, Nurbuat berpindah grup ke ludruk Wijaya Kusuma II.
Popularitasnya mulai melejit saat bergabung dengan grup Srimulat pada 1982. Dikenal dengan pelawak berlogat Madura, Nurbuat juga memiliki ciri khusus saat pentas bersama Srimulat. Kata-katanya yang khas, yaitu “Hil yang mustahal” atau hal yang mustahil, dan “Buatukmu!” saat ditanya namanya Nurbuat, “buat”-nya untuk apa.
Nurbuat mengembuskan napas terakhirnya pada Juni 2018 lalu saat malam takbir. Menurut rekannya, dia dikabarkan pernah sesak napas dan sempat terkena paru-paru kronis.
5. Eko DJ

Eko DJ atau Eko Dari Jawa memiliki nama asli Eko Koeswoyo. Mengawali karirnya pada 1985. Eko DJ merupakan anggota grup Srimulat. Pria ini lahir pada 7 Januari 1952 di Malang.
Nama Eko DJ mulai dikenal luas setelah membintangi sinetron Jinny Oh Jinny pada 1997 sebagai Pak Baroto. Tak hanya sinetron, pelawak senior ini juga membintangi film layar lebar, yakni Curi-Curi Kesempatan, Gonta-Ganti, Kanan Kiri OK III, Gampang-Gampang Susah, dan Enak Sama Enak.
Eko DJ wafat di usia ke-64 pada Maret 2017 lalu akibat sakit gagal ginjal yang dia derita.
Penulis: Nabila ZA
Editor: Dwi Lindawati