Tugumalang.id – Masjid Turen atau yang bisa disebut juga masjid Tiban merupakan masjid megah yang berada di Kabupaten Malang. Namanya santer hampir ke penjuru Indonesia karena kemegahan arsitekturnya serta sejarahnya yang terbilang unik.
Banyak orang mengatakan masjid ini dibangun dibantu bangsa jin. Namun banyak juga yang menyangkal keyakinan tersebut, bahwa masjid murni dibangun oleh tangan manusia tanpa bantuan jin. Seperti apa masjidnya? Yuk, simak beberapa fakta mengenai masjid Turen berikut.
1. Asitekturnya Unik dan Megah
Masjid bernuansa warna biru ini memiliki arsitektur yang megah dan unik, baik tampak luar maupun dalam. Bangunannya memiliki corak khas perpaduan antara India, Turki, Mesir, bahkan Rusia. Memang keempat negara tersebut berpenduduk muslim cukup banyak serta memiliki seni arsitektur yang indah. Wajar jika pembangunan masjid Turen terinspirasi dari negara-negara itu.
2. Memiliki Fasilitas Lengkap
Masjid Turen memiliki 10 lantai di mana kesepuluh lantai ini memiliki fungsi berbeda-beda. Lantai 1 untuk tempat istirahat dan musala. Lantai 2 terdapat loket masuk masjid, ruang makan, dan dapur. Lantai 3 berisi musala dan kebun binatang mini. Ada beberapa hewan yang dipelihara di antaranya ikan, burung kakak tua, kelinci, monyet, hingga rusa.
Lantai 4 khusus keluarga pengasuh pondok pesantren. Lantai 5 berisi musala, lantai 6 tempat istirahat para santri. Lantai 7 dan 8 berisi kios-kios milik pesantren yang menjual aneka souvenir, aksesoris, hingga makanan khas Malang. Sedangkan lantai 9 dan 10 merupakan bangunan menyerupai gunung. Lantai 9 sebagai lereng gunung dan lantai 10 sebagai gua dan puncak gunung.
3. Memiliki Rumor yang Unik
Sebagian besar masyarakat pasti mendengar rumor tentang masjid ini. Misalnya, pembangunan masjid dibantu jin dan selesai hanya dalam waktu satu malam. Rumor tersebut muncul karena banyak warga sekitar yang mengaku tidak melihat adanya aktivitas pembangunan masjid besar itu. Sehingga terkejut ketika sudah berdiri kokoh. Namun ada yang mengatakan masjid ini dibangun oleh manusia, yaitu para santri Pondok Pesantren Salafiyah Bihaaru Bahri Asali Fadlaailir Rahmah sejak tahun 1978.
4. Selalu Ramai Pengunjung
Dengan kemegahan bangunannya dan rumornya yang unik, masjid ini begitu kondang di telinga masyarakat baik di Malang maupun luar Malang. Masyarakat sering datang untuk menyaksikan secara langsung masjid ini.
Sementara pihak pengelola lebih senang apabila dikenal sebagai Pondok Pesantren Salafiyah Bihaaru Bahri’asali Fadlaailir Rahmah. Tak heran bila pengunjung yang datang diminta untuk bersikap sopan, memakai pakaian yang sopan dan tertutup (memakai jilbab bagi perempuan), serta menjaga kebersihan.
Itulah beberapa fakta Masjid Turen yang ada di Malang. Masjid ini buka setiap hari dan pengunjung tidak dikenakan biaya alias gratis. Apakah Anda tertarik mengunjunginya?
Penulis: Anggie Puspita Sari
Editor: Herlianto. A