BATU – Angka pengangguran di Kota Batu cukup tinggi. Bahkan naik setelah pandemi COVID-19 mencapai 6,5 persen atau 14 ribu orang. Padahal, sebelumnya masih di angka 2,4 persen atau 5.200 orang.
Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) yang baru saja berdiri sebagai OPD sendiri mulai menyusun sejumlah program menekan jumlah pengangguran tersebu. Kepala Disnaker Kota Batu, Erwan Puja Fiatno mengatakan peningkatan jumlah pengangguran ini terjadi karena banyak hal.
Selain karena dampak pandemi, rata-rata lulusan angkatan kerja disana juga enggan bersaing di luar daerah. “Di luar daerah itu kebanyakan harus bersaing dengan yang lulusan sarjana (S1),” kata Erwan dihubungi, Kamis (13/10/2022).
Erwan pun cukup prihatin dengan situasi itu. Sebab itulah, pihaknya sudah mulai menyusun sejumlah program pelatihan. Seperti pelatihan manajemen kepada unit usaha kecil, pelatihan untuk karyawan pabrik rokok melalui dana cukai hingga membuka bursa kerja untuk lulusan SMK.
“November nanti kita akan gelar job fair. Sudah kita rancang. Akan ada 35 perusahaan dari Malang, Pasuruan hingga Surabaya yang akan terlibat. Para pencaker sudah mulai siap-siap saja, nanti gak ada pungutan-pungutan biaya kok,” ujar dia.
Selain itu, Disnaker juga tengah menjajaki kerjasama program pelatihan dengan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Pelatihannya tidak sembarangan karena melibatkan langsung orang-orang di luar negeri.
”Jadi latihannya disana langsung. Programnya ada di Jepang dan kawasan Timur Tengah. Selama 1 tahun dan gratis. Ada yang pelatihan perawat, perhotelan, konstruksi hingga pertanian,” kata dia.
Di sisi lain, pihaknya juga akan terjun langsung ke sekolah-sekolah agar angkatan kerja baru ini bisa mendapat motivasi dalam mengenal dunia kerja sebelum benar-benar terjun langsung.
“Dengan begitu, mereka tidak mudah begitu saja langsung resign-resign. Memang kudu ada gebrakan dengan turun ke SMK langsung, dikasih motivasi, dikasi tahu tentang dunia kerja seperti apa,” kata dia.
Reporter: M Ulul Azmy
Editor: Herlianto. A