Tugumalang.id – Deretan peragaan busana unik nan kreatif mewarnai gelaran Malang Flower Carninal 2023, Minggu (30/7/2023) malam. Event tahunan yang kali ini digelar di Kayutangan Heritage, Kota Malang, itu berakhir meriah dengan pengumuman lomba dan undian puluhan hadiah senilai ratusan juta rupiah.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, gelaran MFC menjadi daya tarik tersendiri bagi warga Malang Raya. Semua berbaur dalam suka cita dan menikmati penampilan peragaan busana serta hiburan di malam puncak.
Bertemakan “The Magnificent of Arok Dedes”, karnaval ini juga menjadi salah satu pawai bertema bunga dan budaya terbesar di Indonesia. Tema ini diambil dengan harapan dapat menginspirasi masyarakat lewat cerita dan sejarah masa lampau di Malang dan Jawa Timur.
Baca Juga: Siap-Siap, Malang Flower Carnival 2023 Bakal Guncang Kota Malang

Fakta Menarik Malang Flower Carnival, Ada Sejak 2010
Namun tahukah kalian bahwa Malang Flower Carnival punya beberapa fakta menarik. Berikut ini beberapa hal yang bisa menjadi penambah semangat untuk terus berkarya dan berbudaya.
1. Bertemakan Bunga dan budaya
Pada acara MFC ini, kostum peserta tidak hanya mengusung tema bunga, melainkan juga diberikan kebebasan untuk menyertakan unsur budaya dalam kostum mereka.
Hal ini sangat sesuai dengan Kota Malang, yang identik dengan tema “Bunga-bungaan” dalam berbagai aspek, termasuk seni, budaya dan wisata. Bunga tidak hanya memesona secara estetis, tetapi juga mampu menciptakan ketenangan saat dipandang.
Ketertarikan masyarakat juga meningkat seiring nilai budaya yang juga diangkat dalam bentuk berbagai busana. Malang sendiri memang lekat dengan banyak kebudayaan tradisional. Mulai dari topeng malang, jaranan, dan masih banyak lainnya.
2. Dulu di Jalan Ijen, sekarang di Kayutangan
Selama beberapa tahun awal penyelenggaraan, event yang menjadi salah satu ikon kota Malang ini selalu dilaksanakan di Jalan Ijen Malang. Hal ini tak lepas dari nilai sejarah jalan ijen. Ruas jalan yang cukup lebar juga sangat cocok menjadi lokasi fashion show dengan menampilkan parade kostum yang berjalan sekitar 800 meter.
Baca Juga: Kolaborasi Apik Gebyar Sadar Pajak Berhadiah Mobil dan Malang Flower Carnival di Kayutangan
Pada gelaran Malang Flower Carnival 2023, Pemkot Malang di bawah kepemimpinan Sutiaji menyelenggarakan MFC di Kayutangan Heritage. Hal ini sejalan dengan misi Pemkot Malang yang ingin menghidupkan sisi budaya dan ekonomi kreatif di salah satu jalan bersejarah di Malang tersebut.

3. Pertama Kali digelar Tahun 2010
Malang Flower Carnival (MFC) merupakan acara tahunan yang telah diadakan sejak tahun 2010 oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Malang. Acara ini mendapat dukungan penuh dari Kementerian Pariwisata dengan tujuan untuk memperkenalkan pariwisata Kota Malang, yang berpotensi meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan.
Pelaksanaan kegiatan ini juga melibatkan banyak komunitas kesenian. Salah satunya yakni MFC Community, sebuah komunitas yang bergerak dalam bidang seni dan budaya. Serta melibatkan mahasiswa maupun civitas akademik dari beberapa Universitas di Malang, seperti Universitas Negeri Malang hingga Universitas Muhammadiyah Malang.
4. Jadi tontonan ribuan orang
Sama seperti gelaran tahun-tahun sebelumnya, MFC 2023 dipadati oleh puluhan ribu pengunjung. Kawasan Kayutangan Haritage penuh sesak oleh masyarakat yang ingin menyaksikan penampilan busana dan kesenian yang diselenggarakan.
Pada event sebelumnya, Jalan Ijen bahkan dipadati hingga 50 ribu pengunjung yang ingin menonton karnaval. Para pengunjung tak hanya datang dari Malang Raya. Wisatawan domestik daerah lain dan turis mancanegara pun turut mengabadikan momen MFC.
5. Penampilan dari berbagai daerah
Peserta Malang Flower Carnival tidak hanya berasal dari komunitas kesenian di Malang saja, melainkan juga dari beberapa kota Kabupaten di luar wilayah Kota Malang. Daerah-daerah tersebut termasuk Nganjuk, Banyuwangi, Jember, Pasuruan, Probolinggo, Ponorogo. Bahkan pernah ada penampil dari luar pulau Jawa, yakni Banjarmasin.
Partisipasi peserta dari berbagai kota ini menunjukkan daya tarik dan popularitas acara MFC yang telah melampaui batas wilayah Kota Malang. Selain itu, kehadiran mereka juga mencerminkan bagaimana acara ini berhasil menarik perhatian dan minat dari komunitas seni dan budaya di sekitar Jawa Timur, hingga daerah-daerah yang lebih jauh di luar pulau Jawa.
Dengan adanya partisipasi dari kota-kota tersebut, Malang Flower Carnival semakin berkembang menjadi acara yang beragam dan multikultural. Peserta dari berbagai daerah ini juga ikut memberikan nuansa tersendiri dan menambah keragaman budaya yang dapat dinikmati oleh para penonton dan wisatawan yang datang untuk menyaksikan festival ini.
6. Masuk dalam kalender kemenparekraf
Sebagai salah satu event besar di Malang dan Jawa Timur, Malang Flower Carnival turut didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Salah satunya dengan masuknya MFC dalam 100 Kalender Kemenparekraf.
Event MFC tercatat pernah masuk 3 kali dalam kalender Kemenparekraf. Bahkan pada 2021, MCF juga menjadi salah satu dari 10 besar Kharisma Event Nusantara untuk kategori event level internasional.
7. Pernah dilaksanakan secara virtual
Dalam situasi pandemi, tak menyurutkan semangat penyelenggaraan MFC untuk tetap terlaksana. Kala wabah melanda, meman tidak mungkin menggelar MFC dalam “versi normal” sehingga Virtual pun jadi solusi.
Kepala Disporapar (Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata) Kota Malang sebelumnya, Ida Ayu Made Wahyuni, mengatakan bahwa pendaftaran peserta telah dimulai sejak Mei dengan pendaftar mencapai 60 peserta. Para peserta pun wajib mengirimkan karya berbentuk video dengan durasi singkat.
8. Dapat penghargaan internasional
MFC sendiri merupakan salah satu event unggulan Jawa Timur dan tercatat beberapa kali mendapat penghargaan di mancanegara. Seperti, The Best Performances dalam Parade Budaya Internasional di Moskow tahun 2014, Best National Costume, Miss Queen Tourism Ambassador International, di Kuala Lumpur, Malaysia pada 2016.
Pada 2016, penyelenggara MFC pun berkesempatan untuk menampilkan kesenian khas Indonesia di luar negeri. Antara lain di Berlin Jerman (15 juni – 21 juni 2016), London (26 mei – 2 juni 2016) dan Moscow Rusia (20-21 Agustus 2016).
9. Berisi lomba busana unik
Sejak pertama digelar, MFC muncul dengan keunikan tersendiri berupa pawai atau karnaval busana yang menggunakan bunga atau hiasan berbentuk bunga. Seiring berjalannya waktu, Malang Flower Carnival berkembang dengan kombinasi kain batik dan paduan aksesoris yang menawan.
10. Perebutkan hadiah puluhan juta rupiah
Pada gelaran MFC 2023, Pemkot Malang berkolaborasi dengan Bapenda Kota Malang menyediakan berbagai hadiah menarik untuk diundi dalam Gebyar Sadar Pajak. Beberapa hadiah yang diberikan yakni satu unit mobil, 12 sepeda motor serta belasan hadiah menarik seperti sepeda gunung, laptop, mesin cuci dan kompor gas.
Sedangkan para peserta lomba busana, memperebutkan hadiah total 40 juta rupiah. Nominal hadiah kian tahun pun makin meningkat. Hal ini menjadi daya tarik dan motivasi tersendiri bagi masyarakat untuk berkarya dan menampilkannya pada khalayak.
Itulah beberapa fakta menarik tentang Malang Flower Carnival yang menjadi event tahunan di Kota Malang. Besar harapan kegiatan ini menjadi motivasi bagi masyarakat untuk terus berkesenian dan turut menumbuhkan perekonomian kreatif di Malang.
Penulis: Imam A. Hanifah
Editor: Herlianto. A