Tugumalang.id – Indonesia terletak pada garis khatulistiwa, tepatnya deretan Pulau Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan juga Indonesia bagian timur. Letak astronomis Indonesia yaitu 6 derajat LU–11 derajat LS dan 95 derajat BT–141 BT. Hal ini yang menyebabkan Indonesia beriklim tropis.
Wilayah Indonesia mempunyai intensitas curah hujan dan penyinaran matahari yang sangat tinggi. Kondisi geografis ini membuat Indonesia dikenal dengan potensi komoditas hasil bumi yang melimpah ruah.
Dari sekian banyaknya hasil pertanian di Indonesia, tentu ada buah eksotis khas Indonesia. Berikut adalah 10 buah eksotis Nusantara yang sulit ditemukan di negara lain.
1. Sawo Durian
Sawo durian juga dikenal dengan sebutan sawo apel, sawo ijo, kenitu atau manécu, dan sawo manila. Umumnya buah ini dikonsumsi sebagai buah segar, atau digunakan sebagai bahan baku es krim atau serbat (sherbet).
Tidak hanya buahnya yang dapat dikonsumsi, bagian dari pohon buah ini mengandung banyak khasiat. Rebusan daunnya digunakan untuk menyembuhkan diabetes dan rematik.
Sedangkan pepagannya (kulit kayu) dihasilkan obat kuat dan obat batuk. Uniknya, motif Pohon Sawo durian terpahat cantik pada relief Candi Borobudur yang mencakup batang, dahan atau ranting, daun, dan buah yang dipahatkan secara detail.
2. Gandaria
Buah eksotis khas Indonesia ini memiliki nama lain buah Jatake. Buah gandaria ini mengandung vitamin C, serat dan beta karoten yang cukup tinggi. Manfaat lainnya yaitu membantu memperlancar proses pencernaan dan menjaga kesehatan otak.
Selain buahnya yang dapat dikonsumsi, daun muda dari pohon gandaria kerap dimanfaatkan sebagai lalapan atau bahan makanan. Kayu pohon ini juga digunakan sebagai sarung untuk kerajinan keris atau senjata lainnya.
Fakta menarik lainnya, gandaria merupakan tumbuhan yang erat kaitannya dengan budaya masyarakat Sunda. Buktinya, pohon ini telah ditetapkan sebagai flora identitas Jawa Barat oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
3. Sawo Kecik atau Sawo Jawa
Sawo kecik berukuran jauh lebih kecil daripada jenis sawo lainnya. Selain buahnya, batang kayu buah ini kerap digunakan untuk membuat patung, alat-alat pertukangan, perabot rumah tangga, tiang penyangga rumah, bahkan untuk membuat peti mati.
Di daerah Bali, batang pohon sawo kecik kerap digunakan untuk ukir-ukiran oleh penduduk sekitar. Biji buah sawo kecik ini juga kerap dijadikan bola bekel ataupun sebagai biji permainan congklak.
Buah sawo kecik ini disebut sebagai penghuni Keraton Solo dan Yogyakarta karena memiliki makna tertentu. Masyarakat setempat menganggap bahwa pohon ini dapat membawa kebaikan. Dalam filosofi Jawa, sawo kecik memiliki makna sarwa becik atau serba baik.
4. Namnam
Buah yang memiliki sebutan yang berbeda-beda di setiap daerah ini memiliki segudang manfaat, diantaranya menurunkan risiko penyakit kronis, risiko kanker, gejala alergi, dan menjaga kesehatan kulit maupun rambut.
Selain buahnya yang dapat dimanfaatkan, pohonnya berbuah masam ini dapat menjadi tanaman hias, sedangkan daunnya dapat dijadikan teh herbal yang baik untuk kesehatan tubuh.
Air rebusan batang daun dari buah berbentuk ginjal ini dapat diminum dan membantu mengatasi sebagai obat diare dan kencing batu. Minyak yang diekstrak dari bijinya dapat digunakan untuk mengobati penyakit kulit.
5. Durian Merah atau Durian Tabelak
Buah yang dikenal dengan nama Anggang ini termasuk spesies flora jenis kritis dan sudah mulai sulit dicari. Tumbuhan ini tumbuh di hutan primer dataran rendah Kalimantan sebelah utara, yaitu di Sabah Malaysia, dan dapat ditemukan juga di pulau Sumatera, dan beberapa wilayah di pulau Kalimantan.
Durian Tabelak ini mempunyai ciri khas yaitu warna daging yang sangat menarik dan beragam, mulai dari kuning, jingga hingga merah. Tekstur buah ini lembut dan sedikit kering, dengan rasa sedikit manis. Bau durian ini tidak sekuat durian lainnya dan tidak bisa disimpan lama.
6. Matoa
Buah matoa adalah identitas khas Papua karena persebarannya hampir menyeluruh di daerah Papua. Keunikan buah matoa adalah rasanya yang manis dengan perpaduan 4 rasa buah lainnya yaitu rambutan, kelengkeng, leci, dan durian.
Buah ini memiliki sederet khasiat, diantaranya yaitu bermanfaat untuk melawan radikal bebas, memperkuat sistem kekebalan tubuh, memelihara kesehatan kulit dan kesuburan pria karena kandungan vitamin C dan E di dalamnya. Mengandung zat tanin yang bermanfaat untuk regenerasi sel dalam tubuh dan menangkal risiko penyakit kronis.
Ekstrak buah ini mengandung zat yang bersifat diuresis yang meningkatkan jumlah cairan yang dikeluarkan oleh tubuh sehingga dapat baik untuk penderita hipertensi. Buah ini juga dapat menghambat perkembangan bakteri penyebab infeksi saluran napas dan saluran kemih.
7. Markisa Ungu
Markisa ungu ini mempunyai cita rasa manis asam dengan aroma wangi yang khas. Di Indonesia, salah satu provinsi sentra penghasil markisa ungu yaitu Provinsi Sumatera Utara yang menjadikan buah ini menjadi salah satu trademark.
Buah markisa ungu merupakan sumber vitamin A dan C antioksidan yang dapat membantu mengurangi peradangan di dalam tubuh dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Buahnya juga mengandung beberapa potasium, fosfor, besi, dan folat. Daging buahnya merupakan sumber serat yang sangat baik, yang merangsang dan mengatur saluran pencernaan.
Di luar buahnya, bunga markisa ungu telah digunakan selama berabad-abad sebagai suplemen obat untuk mengurangi gejala yang berhubungan dengan insomnia, asma, kecemasan, dan menopause.
8. Carica
Carica atau Pepaya Gunung ini adalah buah khas Dataran Tinggi Dieng, bahkan dijadikan sebagai maskot Dieng. Buah ini umumnya diolah menjadi produk-produk kuliner seperti selai, jus, sirup, keripik, dodol dan manisan.
Buah ini disebut buah ajaib bukan tanpa alasan, manfaat yang terkandung di dalamnya yaitu dapat menjadi obat penyakit kulit dan kosmetik, kandungan vitamin A di dalamnya bisa menjaga kesehatan mata, vitamin B untuk membantu metabolisme tubuh, vitamin E dapat menjaga kesegaran kulit, serta zat arginin untuk menghambat pertumbuhan sel kanker, terutama kanker payudara. Daunnya juga kerap digunakan untuk mengempukkan daging.
9. Rukem
Buah rukem saat ini dipasarkan dengan nama anggur jawa atau anggur kuno. Cara mengonsumsi buah dengan pohon yang berduri ini cukup unik, dianjurkan untuk memijat buah ini terlebih dahulu agar rasa manis buah bisa keluar.
Sebagai buah konsumsi ternyata rukem ini juga bisa dimanfaatkan sebagai ramuan obat tradisional yang berkhasiat untuk mengobati diare dan disentri. Keberadaan buah ini sudah langka dan sulit dijumpai, namun sesekali masih ditemukan beberapa pedagang yang menjajakan buah ini di Kota Malang dan Pasuruan.
10. Langsat
Buah yang kerap dikira sebagai buah duku ini memiliki rasa manis dan asam. Rasanya uniknya sering disamakan dengan campuran rasa anggur dan jeruk bali. Manfaat dari buah ini diantaranya tinggi serat, membantu mengontrol berat badan, mencegah diabetes, mengontrol kadar kolesterol, membantu menjaga metabolisme, menurunkan risiko penyakit kardiovaskular, dan mencerahkan kulit.
Penulis: Nurul Amelia Putri
editor: jatmiko