MALANG, Tugumalang.id – Sebanyak 1.673 rumah di Kabupaten Malang mendapatkan bantuan pasang baru listrik (BPBL) di tahun 2023. Bantuan ini merupakan program dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI yang diberikan kepada masyarakat kurang mampu.
Di dalam program ini, setiap rumah mendapatkan bantuan pemasangan baru listrik secara gratis dan token listrik senilai Rp 100 ribu. Biaya pemasangan baru listrik sendiri biasanya dipatok Rp 2,5 juta untuk setiap rumah.
Dari 1.673 rumah yang mendapat BPBL, 64 di antaranya berada di Desa Sukonolo, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang. Penyalaan listrik pertama di rumah penerima BPBL di Desa Sukonolo dilaksanakan secara simbolis oleh anggota Komisi VII DPR RI, Moreno Suprapto pada Minggu (26/11/2023).
Baca Juga: Gunakan Energi Surya, Kampung Nelayan Kondang Merak Mandiri Listrik
“Semoga program ini bisa bermanfaat buat adik-adik yang ingin belajar di malam hari, yang biasanya menunggu hari minggu atau menunggu siang hari untuk belajar,” ujar Moreno.
Ia menambahkan bahwa ini adalah komitmen pemerintah pusat, baik DPR RI maupun Kementerian ESDM untuk membantu masyarakat yang kurang mampu agar rumah mereka terang. Tentunya, ada sejumlah persyaratan dan ketentuan yang harus dipenuhi oleh penerima bantuan ini.
“Ada persyaratan dan verifikasi. Kami juga berkoordinasi dengan camat dan lurah setempat,” kata Moreno.
Baca Juga: Terang, Kawasan Kondang Merak Kabupaten Malang Kini Teraliri Listrik
Program BPBL ini dilaksanakan di seluruh Indonesia. Di tahun 2023, Kementerian ESDM menargetkan 125 ribu penerima BPBL. Di Jawa Timur sendiri terdapat 20.050 penerima BPBL untuk tahun ini.
Koordinator Perencanaan Distribusi Tenaga Listrik, Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Kementerian ESDM Hari Purnomo mengatakan bahwa program BPBL ini gratis dan tidak dipungut biaya apapun kepada masyarakat yang menjadi sasaran program. Apabila pada pelaksanaannya terdapat pungutan liar dapat disampaikan pengaduan kepada Kementerian ESDM melalui berbagai kanal seperti media sosial dan contact center 136.
“Jadi Bapak Ibu yang hadir di sini, apabila diminta pungutan pada pemasangan kemarin, agar melapor ya,” ujar Hari.
Salah satu warga Desa Sukonolo yang penerima BPBL, Iin (45) mengatakan bahwa selama ini ia menumpang listrik dari rumah orang tuanya kendati memiliki rumah terpisah. Ia merasa terbantu dengan adanya BPBL ini karena tak perlu menumpang lagi.
“Sudah bertahun-tahun saya menyalur dari rumah orang tua saya. Bersyukur sudah dipasang listrik sendiri,” kata Iin.
BACA JUGA: Berita tugumalang.id di Google News
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
editor: jatmiko