MALANG – Dua pemain dan sekitar 10 ofisial Persik Kediri mengunjungi Stadion Kanjuruhan untuk berziarah, Rabu (12/10/2022). Ini hanyalah salah satu destinasi mereka. Sebelumnya, mereka telah berkeliling ke rumah-rumah korban untuk bertakziah.

Pemain belakang Persik Kediri, Arthur Iriawan mengatakan kehadiran mereka di Malang untuk memberikan penghormatan kepada teman-teman Aremania dan Aremanita.
“Sungguh tersentuh dan sangat sedih. Apalagi (kami) baru dari beberapa rumah korban. Sekarang sih nggak bisa mikirin sepak bola, tapi kemanusiaannya ya. Nggak ada sepak bola seharga nyawa, nggak sebanding sama sekali,” kata Arthur kepada awak media.
Menurutnya, Tragedi Kanjuruhan tak sepatutnya terjadi karena sepak bola adalah hiburan. Penonton sepak bola seharusnya mendapatkan memori yang bahagia selepas menonton pertandingan.

Arthur sendiri mengakui, ketika ia bertanding di sana, ia melihat animo penonton di Kanjuruhan sangat besar dan armosfernya luar biasa.
“Saya lihat animo di Kanjuruhan luar biasa ya. Saat kami bertanding di sini. Suporter yang luar biasa, maupun atmosfernya luar biasa,” ujarnya.

Arthur berharap peristiwa ini tidak terulang lagi dan menjadi pembelajaran bagi banyak pihak. Ia kembali menyebut bahwa sepak bolah adalah hiburan yang seharusnya bisa dinikmati, bukan ditakuti.
“Semoga ke depan semua bisa menonton sepak bola indonesia. Ibu-ibu, anak-anak, siapapun yang mau nonton berasa nyaman. Ketika seorang ibu melepas anaknya untuk nonton sepak bola itu legowo, nyaman, nggak ketakutan,” pungkasnya.
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
editor: jatmiko