MALANG, Tugumalang.id – Wisata di Kabupaten Malang kini semakin beragam, salah satunya wisata petik melon di Kebun Melon Puspa Agraria di Jalan Dr Cipto Gang 2 Desa Bedali, Kecamatan Lawang. Di sana, pengunjung bisa berwisata sekaligus memetik melon.
Tak hanya mendapatkan pengalaman menarik, pengunjung juga bisa membuat konten untuk media sosial. Tentunya, pengunjung juga boleh membawa pulang melon yang mereka petik.
Baca Juga: Rekomendasi 20 Desa Wisata di Malang, Cocok untuk Liburan Keluarga
Kebun Melon Puspa Agraria ini merupakan milik Pemerintah Desa Bedali, Kecamatan Lawang yang dikelola oleh petani-petani muda. Mereka tidak mematok harga tiket masuk bagi pengunjung. Masyarakat bisa datang secara gratis dan hanya membayar harga melon yang mereka petik.

“Ini merupakan satu-satunya kebun melon di Kecamatan Lawang yang setiap kali panen mengundang masyarakat untuk datang memetik sendiri di kebun,” kata Supriyadi, pendamping para petani di Kebun Melon Puspa Agraria ini.
Jenis melon yang ditanam di sini di antaranya adalah melon devina, golden apollo, rangipo, dan ithanon dengan kualitas premium. Rata-rata melon yang dihasilkan memiliki berat 500 hingga 1.600 gram dengan tingkat kemanisan 14-17 persen jika diukur dengan refractometer brix.
Baca Juga: Cara Selecta Dorong Target Kunjungan Wisata Kota Batu Tembus 10 Juta di 2023
“Dengan ukuran tersebut, maka melon ini sangat cocok bagi penyuka melon. Setiap kali memotong, pasti akan langsung habis dimakan dan tidak akan ada sisa buah yang harus disimpan di lemari es,” imbuh Supriyadi.

Tanaman melon yang ada di Kebun Melon Puspa Agraria ditanam menggunakan sistem hidroponik irigasi tetes atau system drip. Kebun ini berisi 1.200 tanaman melon yang berada di dalam greenhouse dengan luas 400 meter persegi.
Kebun Melon Puspa Agraria ini telah berdiri sejak Desember 2022. Sejak berdiri hingga saat ini, kebun melon ini telah panen sebanyak tiga kali. Setiap panen, pengelola akan mengundang masyakarat untuk memanen melon-melon tersebut.
Selain memberikan pengalaman unik bagi masyarakat, memanen melon langsung dari kebunnya juga membuat buah-buahan ini segera habis sehingga tidak perlu ada biaya pengiriman ke pasar.
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
Editor: Herlianto. A