Tugumalang.id – Kerusakan jalan di Jalur Lingkar Barat (Jalibar) yang menghubungkan Kecamatan Kepanjen dan Ngajum, Kabupaten Malang, Jawa Timur, kerap dikeluhkan warga. Sebab, kerusakan ini sering membuat pengendara yang melintas terjatuh.
Terpantau ada ratusan lubang baik di jalur menuju ke Ngajum maupun ke jalur menuju ke Kepanjen. Beberapa lubang terlihat cukup besar dan dalam sehingga bisa membahayakan orang yang melintas, khususnya pengendara sepeda motor.
Menurut Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga, Suwiknyo, pihaknya akan segera melakukan pemeliharaan dan peningkatan jalan di Jalibar tahun 2023 ini. Selain Jalibar, ruas jalan lain yang akan segera diperbaiki adalah jalur Kepanjen-Pagak dan jalur Pagak-Sumbermajing Kulon.
Ia juga menjelaskan bahwa pemeliharaan dan peningkatan jalan ini berbeda dengan pemeliharaan insidentil yang bersifat sementara. Dengan peningkatan jalan, jalur tersebut akan lebih kokoh dalam waktu yang lebih lama.
“Pemeliharaan insidentil sifatnya sementara. Paling kekuatan konstruksi hanya satu tahun. Kalau ini (peningkatan jalan) kekuatannya 10 tahun,” ujar Suwiknyo saat ditemui belum lama ini.
Ia mengakui ada 28 persen ruas jalan di Kabupaten Malang yang rusak parah. Untuk melakukan perbaikan jalan-jalan itu, pihaknya menganggarkan Rp200 miliar. Namun, ia tak menjamin itu akan menyelesaikan semua permasalahan jalan di Kabupaten Malang karena jalan-jalan yang lama kemungkinan akan rusak.
“Nggak bisa selesai semua karena nanti yang lama akan rusak,” ujar Suwiknyo.
Sementara itu, Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Malang, Sodikul Amin meminta keseriusan dan komitmen Dinas PU Bina Marga untuk memperbaiki jalan-jalan rusak, khususnya di Jalibar yang diberi nama Jalan Ir Soekarno.
“Saya selaku wakil rakyat berharap pada Dinas PU Bina Marga untuk segera memastikan jalan tersebut bisa dilalui secara nyaman dan aman. Jangan sampai jalannya nama besar Bung Karno, tetapi tidak layak dilewati. Apalagi sudah banyak korban dari masyarakat yang mengalami kecelakaan di jalan itu,” kata Sodikul.
Reporter: Aisyah Nawangsari
Editor: Herlianto. A