Malang, Tugumalang.id – Aksi mesum muda mudi di kursi taman Jalan Besar Ijen, Kota Malang beberapa kali terekam kamera hingga viral di media sosial. Wali Kota Malang menyebutkan bahwa aksi asusila yang viral itu telah mencoreng nama baik Kota Malang.
Wali Kota Malang, Sutiaji mengatakan bahwa pihaknya beberapa kali mendapatkan pesan aduan dari masyarakat Kota Malang hingga masyarakat luar kota soal keberadaan tindakan mengarah asusila di kursi taman itu.
“Yang japri itu bukan hanya orang Malang. Sudah masuk media sosial kan yang kena (Kota Malang sendiri). Wah asusila rek Kota Malang ini,” kata Sutiaji, Rabu (1/3/2023).
Sutiaji mengatakan bahwa kalau pemerintah tidak merespon hal itu, maka predikat positif seperti Malang kota yang indah bisa hilang. Oleh karena itu, Sutiaji menjelaskan bahwa pemasangan segel berupa bambu menyilang di kursi kursi taman itu merupakan sinyal larangan tindak asusila.
“Kemarin dikasih bambu itu karena untuk menengarai bahwa itu (asusila) tidak boleh. Kalau tidak salah kan sudah 3 kali dikasih bambu itu,” ungkapnya.
Dia menegaskan bahwa respon Pemkot Malang atas keberadaan aksi mesum yang viral itu tidak bisa serta merta dilakukan dengan menutup atau membongkar kursi taman tersebut. Dia merekomendasikan agar DLH Kota Malang melakukaan telaah.
“Pemerintah kan harus merespon keluhan masyarakat. Sehingga kami tidak serta merta menutup terus membongkar. Rekomendasi saya telaah, ini boleh atau tidak, terus gimana,” ujarnya.
Menurutnya, aksi mesum yang dilakukan beberapa oknum muda mudi di kursi taman itu ibarat tikus yang ada di dalam rumah. Dikatakan, rumah tersebut tidak harus dibakar untuk mengusir tikus yang ada.
“Apakah hanya karena perkara satu dua yang mesum, terus harus dibongkar. Ibarat rumah ada tikusnya kok rumahnya dibakar. Tapi bagaimana supaya rumah itu gak ada tikus, ini yang harus kita cari jalan keluarnya,” tuturnya.
Sutiaji mengatakan bahwa sebetulnya petugas dari Satpol PP sudah melakukan pemantauan dengan berkeliling secara berkala di kursi kursi taman tersebut. Bahkan menurutnya Satpol PP hingga membawa water canon untuk menyemprot kursi taman itu ketika ada yang mencurigakan.
Selain itu, Sutiaji juga mengatakan bahwa Satpol PP telah menindak ketika ada yang kedapatan melakukan aksi mengarah asusila di sepanjang kursi kursi taman tersebut. Para orang tua yang anaknya terjaring razia juga telah didatangkan dan telah berjanji tidak mengulangi lagi.
“Harapan kami, ini menjadi perhatian bagi orang orang yang melakukan tindak asusila itu. Karena hanya gara gara dia, orang orang yang mungkin hanya ingin nongkrong jadi dicibir,” tandasnya.
Reporter: M Sholeh
editor: jatmiko