BATU, Tugumalang.id – Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko punya cara untuk menghadapi ancaman inflasi pasca kenaikan harga BBM Bersubsidi. Salah satunya dengan cara mencanangkan gerakan ketahanan pangan dengan menanam sejumlah tanaman pangan.
Sebagai awal, Dewanti bersama Wakil Wali Kota Batu Punjul Santoso resmi mencanangkan gerakan tersebut pada Jumst (9/9/2022). Gerakan itu ditandai dengan melakukan pembagian bibit dan penanaman tanaman pangan di lahan aset Pemkot Batu di belakang Sendratari Arjuna Wiwaha.
Total ada sekitar 1.500 bibit dan tanaman pangan yang ditanam. Mulai cabai, bawang merah, jagung, ubi hingga singkong. Nantinya, pihak desa sebagai pemilik tanah kas desa yang akan merawat dan memanen untuk dibagikan ke masyarakat.
“Saya titip nanti kalau 3 atau 6 bulan lagi sudah panen, agar hasilnya tidak dijual. Tapi dibagikan ke masyarakat sebagai upaya bersama menekan Inflasi dan memperkuat pertahanan pangan di Kota Batu,” jelas Dewanti.
Menurut wanita yang akrab disapa Budhe ini, ketidakstabilan harga bahan pangan menjadi salah satu pemicu inflasi, apalagi pasca kenaikan harga BBM ini. Komoditas pertanian yang menyumbang inflasi tertinggi seperti khususnya pada bawang merah dan cabai.
Sebab itu, pentingnya gerakan penanaman secara mandiri ini perlu dilakukan. Gerakan ini hanya awal, diharapkan masyarakat mengikuti gerakan ini dengan menanam sendiri di pekarangan rumah.
Gerakan tanaman pangan cepat panen menjadi solusi dari ketahanan pangan Kota Batu. Terutama saat ancaman inflasi dan kelangkaan pangan, gerakan tanaman pangan cepat panen bisa memperkuat ketahanan pangan dan menekan angka inflasi.
”Sebagai contoh, ini di seluruh ASN sudah dihimbau untuk menanam setidaknya 5 bibit cabe besar maupun kecil di rumah, Nanti akan ada kami sidak untuk melihat kondisi bibit cabe tersebut,” imbuh Budhe.
Reporter: Ulul Azmy
editor: jatmiko