MALANG – Vaksinasi COVID-19 akan memasuki tahap kedua yang diperkirakan berlangsung pada Maret 2021 mendatang.
Vaksin menyasar TNI/Polri, petugas pelayanan publik, guru, ASN hingga lansia. Di Kota Malang, sesuai data dari Dispendukcapil, total ada 123.143 warga usia lanjut (lansia) di Kota Malang.
Namun tidak semuanya diprioritaskan menerima vaksin. Jubir Satgas COVID-19 Kota Malang, Husnul Muarif menuturkan, sebelum divaksin, calon penerima lansia akan menjalani tahap skrining dulu untuk menentukan kesiapan tubuh mereka divaksin.
Skrining, jelas Husnul, meliputi pemeriksaan secara umum meliputi tensi darah, berat badan, suhu, tekanan darah, respirasi hingga saturasi oksigen. Nanti juga ada 12 item pertanyaan yang akan menentukan para lansia memdapat vaksin atau tidak. Skrining itu akan dilakukan pada saat hari-H vaksinasi itu juga.
”Nanti di meja 2 diskrining, apa mereka punya komorbid atau apa. Lalu, juga harus menjawab 12 pertanyaan. Dari situ ditentukan apakah lansia ini boleh divaksin, ditunda atau tidak memungkinkan untuk divaksin,” papar Husnul dihubungi, Selasa (16/2/2021).
Ia melanjutkan, mengingat masih ada banyak juga masyarakat yang masih ragu atau takut divaksin, pihaknya akan memaksimalkan sosialisasi dan edukasi melalui para tokoh masyarakat yang telah mendapat vaksin secara simbol pada tahap pertama lalu.
Tokoh-tokoh masyarakat itu juga ada yang lansia. Sebut saja Ketua PCNU Kota Malang, Isroqunnajah dan Kepala Kejari Kota Malang Andi Dharmawangsa. ”Selain itu, juga kita maksimalkan sebar edukasi lewat leaflet atau brosur. Sosialisasi sudah dimulai sejak proses pendataan berlangsung,” imbuhnya.
Lebih jauh, Husnul juga menegaskan bahwa tidak ada pembedaan perlakuan terhadap vaksinasi para lansia. ”Tidak ada, sama saja. Antara vaksinasi kriteria normal dan untuk lansia di atas usia 60 ke atas tidak ada besanya. Jenisnya juga sama, sinovac,” tegasnya.