MALANG, Tugumalang — Kehadiran Jembatan Kaca Bromo akan terasa sangat spesial dan dinanti oleh masyarakat. Jembatan gantung yang ada di Seruni Point Bromo ini akan jadi aletrnatif untuk menikmati keindahan alam Gunung Bromo dan Semeru.
Kawasan Bromo Tengger Semeru (BTS) telah lama menjadi salah satu primadona wisata di Jawa Timur. Kawasan BTS sebelumnya telah masuk dalam daftar Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) sesuai dengan Peraturan Presidan No. 18 Tahun 2020.

Pembangunan jembatan ini telah dimulai sejak September 2021. Namun, mulainya proyek sempat mundur karena penerbitan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) yang terkendala pembebasan lahan serta izin. Pembangunan yang ditargetkan selesai pada September 2022 akhirnya diperkirakan harus mundur hingga Desember 2022
Kondisi Terbaru Jembatan Kaca Bromo, November 2022
Desember 2022, pembangunan Jembatan Kaca Bromo ini ditargetkan rampung. Memasuki bulan November, kini pembangunan telah mencapai 90 %. Hampir seluruh konstruksi utama telah terpasang dan tinggal tahap penyelesaian pemasangan kaca.
Dalam tinjauan tugumalang.id, tampak para pekerja proyek yang sedang melakukan pemasangan kaca. Terlihat sudah lebih dari setengah bagian jembatan yang terpasang. Proses pengerjaan jembatan ini pun tengah dikebut.
Jembatan Kaca Bromo termasuk dalam rencana pembangunan Terminal Wisata Seruni Point. Pembangunan dilakukan di area seluas 1,75 hektar dan menelan anggaran hingga Rp 31,17 miliar.
Fakta Menarik Tentang Jembatan Kaca Bromo
Anda tentu membayangkan bagaimana nantinya sensasi melewati jembatan yang berada diatas jurang sedalam 80 meter. Namun jangan khawatir, Pemerintah telah memastikan konstruksi dibuat dengan sebaik dan seaman mungkin. Berikut ini beberapa fakta menarik soal Jembatan Kaca Bromo.
1. Dapat menahan beban 6 ton
Proyek jembatan kaca ini dibuat dengan konsep jembatan gantung yang terbentang sepanjang 120 meter dan lebar 1,8 meter. Di bagian awal dan tengah, ukuran lebar dibuat 3 meter. Walau berada di atas jurang yang dalam, pemerintah telah melakukan estimasi beban yang bisa ditahan oleh jembatan.
Dalam bulletin edisi VI yang diunggah P3TB Kementerian Pekerjaan Umum, uji hancur kaca lapisan pertama dapat terjadi dengan beban 6,29 ton dan defleksi 20,8 mm. Sedangkan kaca lapisan kedua dapat menahan beban 3,98 ton dengan defleksi 35,9 mm.
Apabila terjadi pecah kaca, maka serpihan diperkirakan tidak akan terlepas dari interlayernya. Lapisan tersebut pun masih dapat menahan beban. Demi mengantisipasi kelebihan beban, pemerintah berencana menerapkan pembagian sesi kunjungan selama 30-60 menit dengan kuota maksimal hingga 100 orang pengunjung sekali masuk.
2. Jadi yang pertama di Indonesia

Walau tak seperti jembatan kaca LianJiang yang berada diatas 201 Meter dari Sungai Lianjiang di China, namun Jembatan Kaca Bromo patut jadi salah satu kebanggaan Indonesia. Jembatan ini disebut sebagai jembatan gantung pertama di Indonesia.
Pembangunan jembatan ini melibatkan beberapa pihak, mulai dari Kementerian PUPR lewat Balai Geoteknik Terowongan dan Struktur (BGTS), Ditjen Bina Marga, dan Bina Teknik Jalan dan Jembatan (Bintekjantan) hingga Pemerintah Daerah Kabupaten Probolinggo. Jembatan ini akan jadi pelengkap beberapa jembatan gantung kaca lainnya yang ada di dunia.
3. Bagian dari pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional BTS
Pembangunan Jembatan Gantung Kaca Bromo menjadi salah satu dari bentuk perhatian Pemerintah untuk memajukan kawasan wisata di Taman Nasional BTS. Sebelumnya, Pemerintah juga merenovasi 430 rumah warga yang tak layak huni.
Dikerjakan menggunakan anggaran tahun 2021, setidaknya terdapat 310 unit rumah yang direhab menjadi homestay di Desa Ngadisari Kabupaten Probolinggo, 35 Unit di Desa Wonokitri dan 45 Unit di Desa Tosari Kabupaten Pasuruan. Juga 65 unit di Desa Ngadas, 66 unit di Desa Gubukklakah Kabupaten Malang serta 65 unit di Desa Ranupani, Lumajang.
Pembangunan ini termasuk dalam Perpres No. 109 Tahun 2020 tentang Proyek Strategis Nasional. Selain direhab menjadi homestay, rumah warga juga direhab untuk dijadikan warung atau café untuk wisatawan.
4. Dibuat dengan material berkualitas

Untuk membuat konstruksi jembatan, Pemerintah menggunakan kaca pengaman berlapis yang terdiri dari dua lembar kaca dengan lapisan tengah atau interlayer. Total ketebalan kaca mencapai 25,55 mm.
Struktur Jembatan Gantung Kaca Bromo ini juga dilengkapi dengan double protection steel. Yaitu berupa baja galvanis dengan lapisan cat epoxy sehingga tahan terhadap karat. Keamanan jembatan ini telah melalui uji laboratorium di Balai Geoteknik, Kementerian PUPR.
5. Jadi fasilitas terbaik untuk menikmati keindahan panorama Gunung Bromo
Menikmati keindahan mentari pagi dan panorama puncak Gunung Bromo memang akanmembuat siapapun tertegun. Apalagi dengan kehadiran Jembatan Kaca Bromo. Setelah selesai dibangun, pengelolaan akan dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Kehadiran jembatan kaca ini tentu ditunggu oleh masyarakat yang ingin merasakan sensasi uji adrenalin berjalan di atas jurang dengan alas jembatan berupa kaca transparan. Jembatan ini akan menghubungkan shuttle area dengan terminal wisata seruni point yang menyuguhkan pemandangan Gunung Batok, Bromo dan Semeru.
Penulis: Imam A. Hanifah
editor: jatmiko