MALANG – Universtas Islam Malang (Unisma Malang) meluncurkan program bagi para mahasiswa yang berhasil lolos seleksi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kemendikbudristek. Acara penerimaan dan pelepasan mahasiswa MBKM angkatan ke-2 secara resmi berlangsung melalui Youtube Humas Unisma, Senin (13/9/2021).
Acara peresmian yang mengundang Ketua Sub pokja pertukaran mahasiswa, Ketua Sub pokja kampus mengajar, dan Ketua studi dan magang independen bersertifikat ini dibuka dengan cara khas, yaitu pembacaan sholawat Nuril Anwar.
Penanggung jawab kegiatan MBKM, Ronny Malavia, S.E, M.M mengatakan bahwa pada program MBKM angkatan ke-2 ini ada 154 mahasiswa dan 26 dosen UNISMA sebagai pembimbing lapangan.
Setidaknya ada 12 program studi asal mahasiswa mengikuti program Kampus Merdeka. 128 mahasiswa mengajar sekolah dasar, 24 mahasiswa di sekolah menengah pertama. Ada 10 wilayah tempat mahasiswa ditugaskan.
Untuk program MBKM ini ada 143 mahasiswa melaksanakan program MBKM di Jawa Timur. Sedangkan 11 mahasiswa lainnya tersebar di Bali, Jawa Tengah, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kepulauan Riau, Lampung, NTB, NTT, dan Sulawesi Tenggara.
MBKM ini akan berjalan kurang lebih selama 5 bulan, terhitung sejak 2 Agustus – 18 Desember. Program yang dilaksanakan, dapat di rekognisi ke dalam 20 sks mata kuliah yang diambil pada semester berlangsung.
”Mata kuliah yang direkognisi akan disiapkan oleh Kaprodi dan disahkan melalui SK Dekan. Rekognisi pada mata kuliah KSM akan dilakukan dengan LPPM dengan menyesuaikan ketentuan yang ada, berupa : artikel, berita, video kreatif, laporan hasil, yang telah ditetapkan melalui SK Rektor,” kata Ronny.
Program kedua, kata Ronny adalah pertukaran mahasiswa angkatan pertama. Ada 46 mahasiswa yang diterima di perguruan tinggi yang tersebar di Indonesia. Program studi asal mahasiswa yang terbanyak berasal dari, Pendidikan Bahasa Inggris S1, Pendidikan Bahasa dan Sastra, diikuti PGMI, Ilmu Administrasi Negara, Administrasi Bisnis, Perbankan Syariah, Managemen, Biologi, Akuntansi, Ilmu Hukum, dan Pendidikan Bahasa Arab S1.
Kemudian 44 mahasiswa luar (inbound) diterima di Unisma dengan skema luring, sedangkan dalam skema daring ada 156 melalui akun MBKM dan LMS spada dikti di Unisma sebagai PT mitra. Untuk dosen, 13 di antaranya sebagai pengajar mata kuliah dan 3 orang modul nusantara dalam model inbound. Program kuliah dilakukan sesuai dengan kalender akdemik semester gasal. Mahasiswa inbound juga telah melakukan kontrak melalui akun LMS milik Unisma.
Program yang ketiga yaitu, magang bersertifikat yang melibatkan 6 mahasiswa dari Agrobisnis, Peternakan, Akuntansi, Managemen, Pendidikan Matematika, dan program sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Kegiatan akan belangsung kurang lebih selama 6 bulan yang kontraknya diaesuaikan dengan lembaga terkait yang juga dapat direkognisi dalam 20 sks mata kuliah.
Program ke empat, adalah studi independen bersertifikat yang melibatkan 16 mahasiswa dari Program studi Teknik Sipil (1 orang), Biologi (1 orang), Ilmu hukum (2 orang), Managemen (9 orang), Akuntansi (2 orang), dan Perbankan Syari’ah (1 orang). Masa kegiatan sama dengan program magang, yaitu kurang lebih 6 bulan. Dengan mata kuliah yang akan direkognisi menjadi 20 sks.
Prof. Dr. H. Maskuri, M.Si. Dalam sambutannya mengatakan, program entertaint ini dapat menumbuhkan rasa tanggungjawab mahasiswa kepada diri sendiri dan juga orang lain. Mereka juga sedang mempersiapkan masa depannya dengan beraptasi dengan situasi dan kondisi. ”Barangsiapa dapat beradaptasi, maka ia akan memenagkan kompetisi, dan barangsiapa yang mampu mengembangkan inovasi serta kreasi maka ia akan menjadi leader,” katanya.
Ketua Sub Pokja pertukaran mahasiswa, Prof. Drs. Sukestiyarno mengatakan, target mahasiswa yang akan diterima seluruh Indonesia adalah 20.000. Namun, karena adanya seleksi yang ditetapkan hanya 11.300 yang memenuhi kriteria dan persyaratan. Pertukaran mahasiswa dari pulau ke pulau bertujuan untuk mengembangkan kemampuan kepemimpinan dan soft skill, memberikan pengalaman belajar, dan memberi pengalaman kebhinekaan dari modul nusantara. ”Kegiatan paling menarik dari program ini adalah modul nusantara yang dibagi menjadi 4 jenis kegiatan, kebhinekaan, inspirasi, refleksi, dan kontribusi sosial,” jelasnya.
Sementara itu Ketua Sub Pokja kampus mengajar, Dr. Wagiran, S. Pd, M. Pd mengatakan, filosofi kampus mengajar diambil dari pepatah Ki Hajar Dewantara, jadikan setiap tempat sebagai sekolah dan setiap orang sebagai guru. Terdapat dua hal penting dalam program ini, adalah belajar serta memberi dampak pada sekitar.”
Selain itu, terjunnya mahasiswa dalam hal ini akan membantu adaptasi teknologi pada siswa dan guru pada sekolah yang dituju. Berbeda dengan program pertama, kampus mengajar ternyata diminati oleh 33.000 mahasiswa dan hanya 22.000 yang diterima.
Untuk program ketiga dan keempat, studi dan magang independen bersertifikat, pembekalan disampaikan Nurhadi Irbath, ST. Menurut Nurhadi, akan ada dua program di akhir masa, yaitu Employability dan Sustainability.
Pada program employability di akhir magang, perusahaan akan langsung merekrut target yang dibutuhkan. Skema MSIB merangkup lima hal, project based-learning, campaign pembelajaran, kepadatan materi, proses penyaringan, adanya kolaborasi.
Melihat dari presentase jurusan yang diperlukan, Teknik Informatika menduduki tingkat teratas (29%).
Keterampilan soft skill juga yang paling tinggi dibutuhkan dengan presentase (80%) dan disusul hard skill setelahnya. ‘Response ability creates responsibility and responsibility creates quality of life.’
Penulis: Auliya Rahma Maziidah
Editor: Soejatmiko