MALANG, Tugumalang.id – Universitas Islam Malang (Unisma) tak hanya dikenal sebagai PTNU terbaik namun juga lingkungan akademik dan sistem pembelajaran yang menyenangkan bagi mahasiswa.
Hal itu disampaikan oleh Lukman Affandhy SMPt, seorang pria berusia 66 tahun yang meraih gelar lulusan terbaik jenjang magister dengan IPK 4,00.
Lukman berhasil menyelesaikan studi S2-nya hanya dalam tiga semester, tanpa thesis, tapi berhasil menerbitkan karya ilmiah terindeks Scopus. Pencapaiannya luar biasa. Judulnya, Kualitas Semen Sapi Pejantan Peranakan Ongole (Bos Indicus) Dengan Gonadotropik Releasing Hormone pada Berbagai Dosis Berbeda.
Baca Juga: Fakultas Kedokteran Unisma Gelar Baiat Dokter Muslim Periode XXXV
“Saya bekerja di BRIN, jadi itu sudah banyak menghasilkan Jurnal Scopus Q1 dan Q2, mungkin lebih 5. Jadi saya lulus melalui jalur konversi dengan tesis, saya rangkum dua jurnal saya yang sudah terindeks Scopus,” ujar pria kelahiran tahun 1957 itu.
Sebagai peneliti yang juga bekerja di BRIN, Lukman memang banyak menghasilkan karya tulis ilmiah, apalagi ia sudah bekerja sejak 1976.
Karena adanya peraturan yang mewajibkan seluruh pegawai untuk terus belajar dan disupport banyak pihak, ia pun melanjutkan S-2. Memilih Unisma tanpa ragu sebagai tempatnya menimba ilmu dan meraih gelar magister.
“Untuk peneliti di BRIN wajib kuliah bahkan sekarang harus S-3. Tapi karena saya orang lama, jadi mentok cuma bisa S-2. Sehingga saya kuliah di Unisma ini cocok, dekat dan sesuai jurusan, kebetulan juga ada kerja sama dengan BRIN,” sambungnya.
Baca Juga: Ribuan Jemaah Al Khidmah Padati Zikir Akbar di Unisma
Tambah Lukman, sistem perkuliahan Unisma lebih banyak diskusi. Sebab itu, dirinya selalu mempelajari bahan mata kuliah, supaya siap saat ditanya dosen. Tugas tak pernah telat, begitu juga presensi. Begitulah cara Lukman menikmati perkuliahannya. “Ngga ada (kesulitan), saya malah senang,” katanya
Untuk itu, ia berpesan pada mahasiswa muda khususnya untuk tak patah semangat dalam belajar. Termasuk semangat membuat jurnal.
“Saya kira perlu kolaborasi dan kerja sama dengan institusi, teman dan dosen. Jangan takut mengemukakan ide dan terus update dengan perkembangan zaman, jangan hanya teori harus punya ide sendiri,” tukasnya.
Wisudawan terbaik lainnya, yakni Laillla Anggriani SAk menjadi lulusan terbaik S-1 dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Ia mampu lulus dengan IPK 3.9 dan masa studi 8 semester.
Skripsinya, Lailla mengusung judul Pengaruh Literasi Keuangan, Persepsi Kegunaan dan Kemudahan Penggunaan pada Minat Penggunaan QRIS dalam Transaksi Keuangan (Studi Kasus pada Mahasiswa FEB Unisma Tahun 2019).
“Sekarang kan QRIS banyak digunakan masyarakat dengan mudaj jadi saya tertarik untuk meneliti itu,” jelasnya.
Menempuh pendidikan di Unisma, Lailla banyak mendapat hal baik. Relasi, teman diskusi, dosen dan pengalaman berkesan lainnya. Untuk itu, ia berpesan kepada mahasiswa lainnya agar terus membangun jejaring dan berkarya.
“Fokuslah saat kuliah, selama menjalani kuliah harus banyak diskusi dengan bapak ibu dosen, dengan itu semua bisa membantu kita membagi waktu antara tugas kuliah dengan yang lain,” tukasnya.
Wakil Rektor 1 Unisma Prof Junaidi Mistar PhD menambahkan, prosesi wisuda dibagi menjadi dua hari. Hari Jumat berjumlah 679 dari 5 Fakultas dan Pascasarjana. Kemudian pada Sabtu pagi berjumlah total 658 dari 6 Fakultas.
Tercatat juga KH Marzuqi Mustamar dinobatkan sebagai lulusan terbaik jenjang doktor dengan IPK 3,81 dalam waktu 5,7 semester predikat dengan pujian.
“Kita juga memberi penghargaan lulusan terbaik dan penghargaan dari mitra bank. Ada juga penghargaan kepada SMA yang mengirimkan siswanya terbanyak ke Unisma, ada 10 sekolah,” ungkap Prof Jun, sapaannya.
Sebagai informasi, Unisma akan mengadakan prosesi Wisuda Periode ke-71 tahun 2023 pada 20 dan 21 Oktober 2023. Pengukuhkan ini diikuti 1.337 peserta. Rinciannya 148 peserta dari program Pascasarjana, 68 peserta dari Fakultas Pertanian, 109 peserta dari Fakultas Ilmu Administrasi, 255 peserta dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Kemudian 99 peserta dari Fakultas Kedokteran, 49 peserta dari Fakultas MIPA, 15 Peternakan peserta dari Fakultas, 197 peserta dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, 36 peserta dari Fakultas Hukum, 234 peserta dari Fakultas Agama Islam dan 127 peserta dari Fakultas Teknik.
Reporter: Feni Yusnia
Editor: Herlianto. A