TuguMalang.id – Perayaan Hari Raya Waisak 2566 BE Tahun 2022 di Kota Batu, Jawa Timur, tepatnya di Vihara Dhammadipa Arama berjalan khidmat. Total sekitar 600 umat Budha berbondong-bondong memenuhi kompleks vihara yang berada di Jalan IR Soekarno, Desa Ngandat tersebut.
Waisak tahun ini jatuh tepat pada 11.13 WIB, Senin 16 Mei 2022. Waisak yang kembali jatuh pada siang hari, setelah sepuluh tahunan lebih selalu jatuh pada malam hari. Di tahun ini pula umat Budha kembali memperingati hari raya dengan bertatap muka di vihara.
Sebelumnya, perayaan hari-hari keagamaan dilarang dilakukan di tempat ibadah karena menimbulkan kerumunan selama pandemi COVID-19. Evan Prajongko (26), salah satu umat bersyukur di tahun ini bisa kembali merayakan waisak langsung di vihara.
Selama dua tahun kemarin, praktis dirinya bersama keluarga hanya bisa merayakan dari jarak jauh alias daring. ”Atmosfirnya beda sekali, ngerayain offline sama online. Beruntung tahun ini kita sudah bisa ke vihara lagi,” ujarnya pada reporter.
Terlebih, pada Waisak tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena jatuh pada siang hari. Evan yang datang beramai-ramai dengan teman-temannya merasa tidak afdol jika tidak merayakan di vihara terbesar se-Jawa Timur itu.
Sebagai informasi, vihara di Kota Batu ini menjadi salah satu vihara terbesar di Jawa Timur dan Indonesia yang menjadi jujukan umat buddha dari berbagai daerah untuk beribadah dan memohon berkah.
”Biasanya saya ke vihara di Tidar. Tapi kalau gak kesini rasanya kurang lengkap ya. Kalau di Islam ini sama seperti Masjid Jami-nya (masjid besar, red) umat Budha,” ungkapnya.
Perayaan Waisak sendiri diawali dengan kegiatan Puja Bakti Waisak, pembacaan paritta-paritta atau ayat suci dengan dipimpin oleh Bhikkhu Jayamedho serta puluhan Bhikkhu, Samanera, dan Atthasilani yang mengabdi di sana. Total ada 3 Bhikku, 10 Samanera dan 30 Atthasilani di sana.
Sebelumnya, warga vihara dan juga warga Desa Ngandat disana melakukan kegiatan keliling desa, kemudian dilanjutkan dengan acara tabur bunga di Taman Makam Pahlawan Kota Batu. Sebulan lalu umat Budha juga sudah melakukan pendalaman agama dengan melakukan 8 latihan kemoralan.
Dalam perayaan Waisak tahun ini membawa pesan toleransi beragama bertajuk Moderasi Beragama Membawa Kebahagiaan. Diharapkan manusia terus menumbuhkan nilai toleransi, saling menghotmati, mengasihi dan menyayangi di tengah keterpecahan yang mengancam.
Salah satu Bikhu di Vihara Dhammadipa Arama, Bikhu Karunasilo berharap dari perayaan Waisak tahun ini bisa menjadi momen manusia untuk kembali merefleksi diri dan mengendalikan diri.
”Kita harus menjadi manusia yang menjadi teladan bagi sesama untuk berbuat kebaikan, cinta kasih dan kedamaian. Contohnya bagaimana menjaga ucapan, karena kadang dari ucapan juga terkadang menimbulkan masalah,” tuturnya.
Reporter: Ulul Azmy
editor: jatmiko
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugumalangid , Facebook Tugu Malang ID ,
Youtube Tugu Malang ID , dan Twitter @tugumalang_id