Tugumalang.id – Semakin masuk di era kekinian, fotografi menjadi bagian penting dari ‘self branding’ di media sosial dan menyelesaikan pekerjaan yang berhubungan dengan dokumentasi.
Dalam materi fotografi di agenda Tugu Media Goes to Campus diisi oleh General Manager Tugujatim.id, Bayu Eka Novanta. Dia menjelaskan pembagian fungsi dan kebutuhan fotografi.
“Fotografi berdasarkan fungsi dan kebutuhan ada pembagian meliputi foto komersial, foto editorial atau jurnalisme, foto dokumentasi, dan foto seni,” terangnya, dalam agenda Tugu Media Goes to Campus, pada Senin (24/05/2021).
Tugu Media Group yang membawahi Tugujatim.id dan Tugumalang.id bekerja sama dengan PT Paragon Technology and Innovation yang merupakan pabrik kosmetik berlabel halal terbesar di Indonesia—meliputi produk Wardah, Emina, Make Over, Putri, dan Kahf, membuat program pelatihan jurnalistik dan fotografi bernama ‘Tugu Media Goes to Campus’.
Tugu Media Goes to Campus kali ini digelar di 4 perguruan tinggi negeri (PTN) di Kota Surabaya, seperti Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, dan UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, yang diikuti lebih dari 725 peserta.
Foto komersial, jelas Bayu, biasanya teknik dalam fotografi yang dipakai untuk memotret keperluan sebuah produk yang akan dijual. Dapat dipakai untuk mempromosikan produk atau jasa seperti hotel, restoran, makanan, dan produk lainnya.
“Berikutnya juga ada foto editorial atau foto jurnalistik. Untuk teknik fotografi yang ini biasanya dipakai sebagai tayangan di media massa dan berdasarkan sebuah fakta,” bebernya.
Selain itu, foto dokumentasi tak ketinggalan dipaparkan oleh Bayu. Foto fokumentasi biasanya dipakai oleh Humas kampus, dapat juga dipakai untuk keperluan jalan-jalan. Sedangkan untuk foto seni atau ‘art’ sering digunakan untuk pameran, buku atau festival, yang biasanya dianggap ‘nyeleneh’.
“Saya fokus membahas foto editorial atau foto jurnalistik dan foto dokumentasi, saya memilih dua hal ini karena keduanya memiliki kesamaan, yakni secara teknik visual dan gagasan,” jelasnya.
Untuk tahapan pemotretan, perlu menentukan sebuah subjek, jelas Bayu, fakta atau peristiwa lalu menentukan gagasan, menentukan ‘poin of interest’ dan elemen pendukung dalam gambar, menentukan teknis pemotretan lalu eksekusi.
Bayu juga menerangkan mengenai ‘frame’, ‘pattern’, angle fotografi yang meliputi ‘bird eye’, ‘high eye’, ‘eye level’, ‘low angle’, ‘frog eye’. Angle-angle ini penting untuk melengkapi dan menyempurnakan hasil jepretan fotografer.
Reporter: Rangga Aji
Editor: Lizya Kristanti