KOTA BATU, Tugumalang.id – Solusi penanganan sampah pasca TPA Tlekung Kota Batu, Jawa Timur ditutup datang dari warga RT 03 RW 12 Desa Pesanggrahan, Kota Batu. Mereka berhasil mengolah sejumlah sampah organik seperti sisa makanan dan sayuran selama 10 hari terakhir menjadi pupuk kompos.
Sebenarnya, cara ini sudah dilakukan warga sejak lama. Hanya saja, kini mereka tidak lagi perlu panik saat TPA Tlekung ditutup. Supardi, Ketua RT 03 RW 12 menuturkan jika proses pemilahan dari rumah atau desa sudah seharusnya dilakukan. TPA tidak mungkin selamanya mampu menampung beban sampah masyarakat.
Sebab itu, penanganan sampah menjadi pupuk kompos ini sudah dilakukan sejak 3 tahun terakhir. “Sampai sekarang kami sudah punya 3 unit alat komposter yang dimanfaatkan oleh warga,” kata Supardi, Minggu (10/9/2023).
BACA JUGA: Sepekan Pasca-TPA Tlekung Ditutup
Mulanya, ide pengolahan sampah menjadi kompos ini datang dari warganya bernama Catur Wicaksono yang mendirikan Baling Nol Tiga di Jalan Lahor Desa Pesanggrahan RT 3 RW 12. Dia memberi contoh bahwa sekalipun di ruang sempit, alat komposter ini tetap bisa diterapkan.
Gerakan Bangun Lingkungan Nol Limbah, Nol Sampah dan Nol Kimia (Baling Nol Tiga) itu dimulai sejak 2019. Bermula dari ide ketahanan pangan saat pandemi sekaligus mengelola sampah menjadi bernilai ekonomis.
Sejak tergelar secara masif, manfaatnya mulai terasa. Mulai dari panen sayur-mayuran organik, pembibitan, pupuk kompos, hingga budidaya lele. Sayur yang ditanam pun 100 persen organik karena membuat pupuk kompos dari limbah sampah organik.
Hanya saja, memang seiring waktu banyak yang mrotol atau berhenti karena tidak sabar menunggu masa produksi. Namun pada intinya, gerakan ini perlu dilanjutkan secara berkesinambungan.
“Saat masyarakat sadar dan mau melakukan pilah sampah dari rumah, maka permasalahan dengan adanya penutupan TPA Tlekung bukan jadi masalah, malah menjadi penghasilan sampingan,” ujarnya.
PJ Wali Kota Batu Apresiasi Warga
Sementara itu Pj Walikota Batu, Aries Agung Paewai memberikan apresiasi atas cara warga RT 03 RW 12 Desa Pesanggrahan. Apa yang mereka inisiasi telah berkontribusi membantu tata kelola sampah di Kota Batu, apalagi pasca TPA Tlekung ditutup.
Bahkan Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai mengunjungi langsung ke sana pada Sabtu (9/9/2023). Menurut dia, warga Desa Pesanggrahan berhasil menerapkan sistem pengelolaan sampah secara terorganisir dan baik. Mereka melakukan pemilahan sampah secara cermat antara organik dan anorganik.
“Kami sangat terkesan dengan kesungguhan dan kedisiplinan warga RT 03 RW 12 dalam mengelola sampah secara mandiri. Ini adalah contoh nyata bagaimana kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dapat menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat,” kata dia.
Menurut dia, pola baru dalam mengelola sampah bisa dilakukan hanya dengan niat dan kesadaran bersama. Seperti telah dibuktikan warga di sana, selain lingkungan yang asri, mereka juga menuai manfaat ekonomis dari apa yang mereka tekuni.
Warga telah memilah sampah dan memanfaatkan sampah organik menjadi kompos serta pupuk cair untuk tanaman. Sementara sampah anorganik seperti residu disimpan lalu selanjutnya diambil oleh petugas DLH. Sementara untuk sampah anorganik seperti daur ulang diberikan kepada bank sampah.
“Terpenting dari ini semua adalah kemauan warga untuk bekerja, karena secanggih apapun alat yang diberikan jika tidak ada yang bekerja, maka akan sia-sia,” tegasnya.
Aries menegaskan inisiatif seperti ini merupakan langkah konkret dalam mengurangi dampak negatif sampah terhadap lingkungan. Selain itu, program pengelolaan sampah mandiri ini juga berpotensi menjadi contoh inspiratif bagi masyarakat lain.
BACA JUGA: Berita tugumalang.id di Google News
reporter: ulul azmy
editor: jatmiko