TULUNGAGUNG – Langkah strategis Universitas Ma Chung menyediakan pembelajaran bahasa Mandarin yang holistik melalui program sosiopreneur, terwujud.
Hal ini ditandai dengan peresmian Kampung Bahasa Mandarin di Dusun Tumpuk RT 02 RW 02, Desa Besuki, Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung, Sabtu (1/7/2023).
Berangkat dari keinginan sederhana, Rektor Universitas Ma Chung Prof Dr Murphin Josua Sembiring SE MSi berhasil memulai langkah pasti mewujudkan kampung untuk mengasah kemampuan berbahasa Mandarin yang sudah digagasnya sejak 2021 lalu.
“Awalnya saya membina UMKM jemaat GKJW se-Jatim. Nah, saya nyeletuk ingin mendirikan Kampung Mandarin yang bertahun-tahun saya mau upayakan sejak saya rektor di Surabaya,” kata pria yang juga Pembina Kampung Bahasa Mandarin Tumpuk itu.
Pelan tapi pasti, pembangunan insfrastruktur dan penyusunan kurikulum kelas Kampung Bahasa Mandarin kian matang. Hal ini berkat sinergi dengan tokoh masyarakat, tokoh agama di Dusun Tumpuk, serta berbagai pihak terkait.
BACA JUGA: Komitmen STIE Malangkucecwara Menyongsong Dies Natalies ke-52
Perguruan tinggi ini bahkan mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah daerah. Sebab, tujuannya hanya satu, yakni menggerakkan roda ekonomi Desa Tumpuk. Akan banyak warga yang membuka usaha kos-kosan dan toko yang menjual kebutuhan sehari-hari.
“Kami akademisi hadir, supaya benar-benar berdampak ekonomi, jangan hanya (akademisi) nongkrong di kampus saja. Dengan adanya Kampung Mandarin, desa ini akan mendunia. Lalu akan banyak berbagai kebutuhan yang dibutuhkan oleh mereka yang kesini untuk kursus bahasa mandarin,” beber Prof Murphin Josua Sembiring

Terlebih, warga Dusun Tumpuk sebagian besar merupakan pekerja migran dari Hongkong dan Taiwan. Sebab itu, 60 persen warganya bisa berbahasa Mandarin. “Dengan potensi yang ada itulah tugas utama akademisi yang kami sebut sebagai sosiopreneur,” tegasnya.
Dengan begitu, inovasi ini kian menguatkan posisi Universitas Ma Chung sebagai salah satu perguruan tinggi terbaik tak hanya di tingkat nasional tapi juga internasional. Karena pusat pendidikan bahasa Mandarin ini memfasilitasi untuk segala keperluan. Terutama dalam pengembangan SDM perusahaan maupun dunia pendidikan
Di Kampung Bahasa Mandari ini, peserta bisa belajar bahasa dengan konsep pembelajaran yang menyenangkan. Kursus ini menawarkan bentuk kelas teori, percakapan dan kelas budaya. Mereka juga akan tinggal di rumah warga yang bisa berbahasa mandarin. Durasi pembelajaran selama dua minggu hingga 6 bulan penuh di sana. Agar efektif, maka kuota dibatasi hanya untuk 20 orang.

Sementara itu, Bupati Tulungagung Drs H Maryoto Birowo MM memberikan apresiasi luar biasa. Menurutnya, Universitas Ma Chung merupakan lembaga pendidikan yang mewariskan standart pendidikan dan pembangunan nilai moral yang konsisten terhadap lulusannya.
“Kami berharap Kampung Mandarin ini mampu membangkitkan perekonomian lokal disekitarnya. Jadikan ini sebagai sarana meningkatkan kolabroasi untuk saling mendukung agar tercipta harmonisasi ekonomi akan kesejahteraan masyarakat,” tukasnya.
BACA JUGA: Berita tugumalang.id
Reporter: Feni Yusnia
editor: jatmiko