MALANG – Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) terus berupaya meneguhkan nasionalisme mahasiswanya. Salah satunya melalui Seminar Kebangsaan bertajuk Meneguhkan Sikap Nasionalisme demi Menjaga Ideologi Bangsa dalam menghadapi Era Society 5.0 pada Senin (10/1/2022).
Rektor Unikama, Dr. Pieter Sahertian dalam kesempatannya menjelaskan bahwa ideologi berlandaskan Pancasila harus terus diteguhkan dalam membangun generasi muda yang berpaham nasionalis.
“Mahasiswa yang mau berdiskusi tentang ideologi bangsa adalah mahasiswa yang menggambarkan kepeduliannya terhadap bangsa dan negara,” ucapnya.
Menurutnya, ideologi pancasila yang dimiliki bangsa Indonesia merupakan sebuah konsep yang dipersiapkan pendiri bangsa demi mempersatukan keutuhan Indonesia dengan ragam perbedaan yang ada.
Untuk itu, dia menilai Pancasila adalah alat pemersatu bangsa yang tepat diimplementasikan di Indonesia. Maka dari itu, dia berharap generasi penerus bangsa bisa mengimplementasikan Pancasila dalam kehidupan sehari harinya.
Namun memasuki era society 5.0 ini menurutnya, memang ada pihak yang berupaya menggoyahkan keteguhan dan nasionalisme bangsa ini. Untuk itu, jiwa nasionalisme generasi bangsa harus terus dipupuk dengan baik.
“Mahasiswa harus sering diskusi, sehingga Pancasila tak hanya sekedar ideologi saja, tetapi juga harus diimplementasikan,” ucapnya.
Sementara itu, Wali Kota Malang, Sutiaji dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa Pancasila merupakan aset bangsa yang tak dimiliki bangsa lain. Dengan Pancasila, Indonesia yang memiliki keberagaman agama, suku, budaya bisa tetap utuh hingga saat ini.
“Itu adalah hasil pemikiran cerdas, toleran, akomodatif dan futuristik dari para pendiri bangsa Indonesia,” ucapnya.
Padahal pada saat perumusan Pancasila, belum ada teknologi berbasis digitalisasi. Namun para pendiri bangsa sudah mempersiapkan itu melalui Pancasila.
“Jangan sampai generasi muda dikebiri dengan distrupsi saat ini. Maka mahasiswa perlu belajar sejarah,” ujarnya.
“Kita juga harus saling mendukung dengan kritik membangun. Lestarikan yang sudah ada dan kembangkan. Jadilah generasi yang baik. Indonesia sudah dipresiksi dunia akan menguasai dunia,” imbuhnya.
Sutiaji juga mengajak generasi muda untuk melek teknologi informasi agar tak tertinggal dari negara maju. Dia juga mengajak generasi muda untuk menciptakan peluang sebesar besarnya dalam era society ini.
CEO Tugu Media Grup, Irham Thoriq yang juga menjadi pemateri Seminar Kebangsaan itu menuturkan bahwa saat ini adalah eranya kolaborasi. Sebab dengan berkolaborasi, pencapaian tujuan sebesar apapun akan lebih mudah diraih.
“Kolaborasi adalah kunci sukses dalam membangun apapun, karena gak ada satu orangpun yang sempurna,” tuturnya.
Dia juga mengajak mahasiswa untuk aktif membangun kolaborasi maupun relasi. Sehingga masa depan cerah akan lebih mudah diraih.
“Berdasarkan pengamatan saya, aktivis yang aktif di kampus dulu, saat berkarir, lebih moncer daripada mahasiswa yang kuliah pulang, kuliah pulang,” tandasnya.
Reporter: M Sholeh
editor: jatmiko