Tugumalang.id – Tangis haru seorang ibu pecah usai menerima paket sembako murah dalam program Pasar Murah yang diselenggarakan Pemerintah Kota Malang di Kantor Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang pada Senin (20/11/2023).
Ibu tersebut tiba-tiba berlari menenteng paket sembako menghampiri tetangganya yang masih berada di lokasi Pasar Murah dan mengungkapkan rasa syukurnya karena bisa mendapat paket sembako meski tak memiliki kupon.
“Alhamdulillah dapat. Pikirku, Rp 50 ribu harganya, biasanya kan enggak dapat sembako seperti ini dengan harga Rp 50 ribu. Ada beras, minyak dan gula. Makanya aku langsung antre tadi,” ungkap warga RT 03 RW 01 Kelurahan Lesanpuro, Kecamatan Kedungkandang, itu dengan meneteskan air mata.
Baca Juga: Peringatan HKN, Pj Wali Kota Malang Tekankan Pentingnya 6 Pilar Transformasi Kesehatan

Dia mengaku sudah datang mengantre sejak pagi hari. Dia cemas tak bisa menerima paket sembako lantaran tak memiliki kupon. Namun pada akhirnya, ibu ibu itu bisa mendapat paket sembako murah berisi beras 5 Kg, minyak goreng 2 liter dan gula 1 Kg.
Dengan menyeka air mata, dia mengaku tak menerima kupon dari pihak RT/RW atau perangkat kelurahan di tempat tinggalnya. Ibu ibu itu nekat ikut mengantre di Pasar Murah sejak pagi hari lantaran beras di rumahnya memang sudah habis.
“Yang penting itu berasnya. Memang pas habis beras di rumah. Makanya aku tadi antre sejak pagi, tapi katanya kalau engak pakai kupon enggak bisa. Tapi tak tunggu aja, kalau memang rezeki pasti dapatlah,” ucapnya.
Baca Juga: Pj Wali Kota Malang Sebut TP PKK Miliki Peran Penting Entaskan Stunting
Indri Novita Sari, tetangga ibu yang menangis haru tersebut mengatakan bahwa kegiatan Pasar Murah ini memang cukup dibutuhkan masyarakat. Terlebih, harga sembako akhir-akhir ini kian melambung.

“Kami terimakasih sekali. Karena beras kemasan 5 Kg itu harganya sudah Rp 70 ribu lebih. Ini dengan harga Rp 50 ribu sudah dapat beras 5 Kg, gula 1 Kg dan minyak goreng 2 liter,” ucapnya.
Husnul Baiyah, warga Kelurahan Buring, Kedungkandang, Kota Malang juga mengaku senang dan bersyukur bisa menerima paket sembako murah tersebut.
“Saya di rumah jualan gorengan dan es campur. Jadi ini cukup membantu karena bisa meringankan beban masyarakat,” ucap ibu 3 anak itu.
Tulang punggung keluarga itu berharap program Pasar Murah seperti ini bisa terus digelar secara berkelanjutan. “Suami saya sudah meninggal, saya tinggal sama anak saya yang masih SMP, SD dan satunya masih 3 tahun,” ujarnya.
Sementara itu, Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat menyampaikan bahwa program Operasi Pasar Murah ini memang digencarkan untuk masyarakat yang membutuhkan.
Rencananya, Operasi Pasar Murah ini akan digencarkan di seluruh kecamatan yang ada di Kota Malang. “Mudah mudahan ini bisa menekan harga bahan pokok yang naik sehingga bisa stabil kembali,” ucapnya.
Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, Eko Sri Yuliadi menambahkan bahwa Pemkot Malang telah menyiapkan 10.375 paket sembako dalam program Operasi Pasar Murah tersebut.
Rencananya, paket sembako itu akan didistribusikan di 5 Pasar Murah di masing masing kecamatan secara bergiliran. Paket itu berisi beras, gula dan minyak goreng dengan harga normal sekitar Rp 125 ribu. Namun di Pasar Murah, paket itu dijual dengan harga Rp 50 ribu.
“Tujuannya tentu untuk menurunkan inflasi dan memenuhi kebutuhan sembako masyarakat Kota Malang,” jelasnya.
Pihaknya tak memungkiri bahwa harga sembako di Kota Malang akhir akhir ini tengah mengalami kenaikan. Meski begitu, pihaknya tak tinggal diam. Berbagai strategi menstabilkan harga sembako digencarkan. Salah satunya melalui Operasi Pasar Murah.
“Harga sembako sampai saat ini kan meningkat terutama cabai, beras, gula dan minyak. Makanya kami lakukan upaya Pasar Murah, ini kan untuk menekan supaya permintaan berkurang,” ucapnya.
“Dalam hukum pasar, kan kalau permintaan pasar berkurang, harga turun. Kalau permintaan tinggi dan suplai kurang, kan harga naik. Makanya kami coba kurangi permintaan dengan Pasar Murah ini,” tandasnya.
Reporter: M Sholeh
Editor: Herlianto. A