MALANG, Tugumalang.id – D3 Teknik Elektronika, Fakultas Vokasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) baru saja menandatangani MoU dengan Geomac Perkasa (Geomac Survey Indonesia), Rabu (21/2/2024).
Dekan Fakultas Vokasi, Prof Tulus Winarsunu mengatakan, pertemuan ini bukan hanya memperluas jejaring di dunia usaha dan industri. Namun, sebagai upaya menguatkan dan mengoptimaisasi peningkatan kualitas, baik untuk institusi, mahasiswa maupun lulusan.
“Kemarin Rabu (21/2/2024) telah dilakukan penandatangan MoU untuk membahas peluang dibukanya produk-produk kedirgantaraan. Khususnya drone untuk sipil dan militer,” kata dia.
Baca Juga: Mantapkan Kompetensi Lulusan, Fakultas Vokasi UMM Gelar Penjajakan Sertifikasi Internasional
Diketahui, Geomac Perkasa, di bawah naungan Perkasa Aviation merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa layanan pelatihan drone mapping mulai dari pengenalan operasional drone, fotogrametri dasar dan olah data.
Penandatanganan kerja sama ini berlangsung dalam kunjungan ke salah satu perusahaan drone yang terletak di Cibinong, Jawa Barat tersebut.
Rombongan kunjungan dipimpin oleh Dekan Fakultas Vokasi UMM, Prof Tulus Winarsunu. Bersama Wakil Rektor IV Bidang Kelembagaan Pengembangan SDM, dan Kerja sama UMM, Prof Sidik Sunaryo; Direktur Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyakat (DPPM) UMM, Prof Latipun; serta jaran lainnya.
Baca Juga: Beber Tips Sukses Bisnis Properti, Prodi D4 Bispro Vokasi UMM Undang Praktisi Kreatif Pemasaran
Kunjungan disambut hangat oleh jajaran Direktur dan Direktur Operasional Geomac Perkasa.
Kolaborasi ini merupakan tindaklanjut tahapan kerja sama Fakultas Vokasi UMM dengan Geomac Perkasa dalam rangka mengembangkan teknologi drone yang dapat dimanfaatkan secara maksimal.
Sebab itu, pertemuan ini banyak membahas tantangan untuk mendukung pesatnya perkembangan industri drone lokal di Indonesia. Mulai dari kelemahan, optimalisasi potensi pasar, keselamatan, SDM dan sebagainya.
Dengan begitu, tambah Prof Tulus, beberapa peluang yang bisa dikolaborasikan yakni membentuk lembaga sertifikasi bagi operator drone, penelitian bersama, hingga hilirisasi berupa produk.
“Karena tenaga operator drone ini masih sangat terbatas. Jadi kami membahas tentang bagaimana kita membuat sebuah lembaga yang tidak hanya untuk pelatihan tapi menerbitkan sertifikasi untuk mereka yang layak untuk mengendalikan drone,” jelasnya.
Upaya ini untuk menjadikan pengguna drone sebagai pilot yang bertanggung jawab dan mencegah risiko menerbangkan drone.
Termasuk, mendukung proses produksi dan pengembangan teknologi tanpa awak secara mandiri untuk berbagai sektor seperti militer, pengawasan sampai perkebunan.
Tentu, hal tersebut disambut baik oleh pihak Geomac Perkasa. Mereka sangat antusias untuk segera menyusun program kerja sama dalam waktu dekat.
Sehingga, diharapkan mampu memperkuat link and match industri dan perguruan tinggi vokasi untuk mendukung kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), magang industri, praktik lapangan, riset maupun bisnis bersama.
“Tidak hanya penelitian dan prototype saja, tapi jika kami menemukan sesuatu yang layak untuk diproduksi masal dan dijual. Itu menjadi prioritas,” bebernya.
Termasuk, tidak hanya berhenti di D3 Teknik Elektronik saja. Juga melibatkan prodi-prodi Vokasi lainnya guna meningkatkan kontribusi institusi dalam perkembangan teknologi drone yang inovatif dan canggih sehingga bermanfaat bagi masyarakat.
“Karena ini banyak manfaatnya. Ke depan perusahaan Geomac Perkasa ini juga akan berkunjung ke Vokasi UMM untuk melihat ruang produksi kita, melihat apa saja yang sudah pernah kami teliti terkait dengan drone atau kapal tanpa awal ini,” tukasnya.
Baca Juga Berita tugumalang.id di Google News
Reporter : Feni Yusnia
Editor: Herlianto. A