TuguMalang.id – Akar permasalahan dari penusukan anak dan istri oleh suami di Dusun Lemah Duwur, Desa Sitirejo, Kecamatan Wagir diduga berasal dari narkoba. Korban yang merupakan anak pelaku, Imel Fitria Cahyani (21) mengatakan ayahnya sudah lama mengonsumsi narkoba.
“Setidaknya sudah memakai narkoba selama empat tahun,” kata Imel saat ditemui, Minggu (3/7/2022). By
Setelah menerima satu tusukan dari pelaku pada Selasa (28/6/2022), kini kondisi Imel sudah semakin membaik.
Sementara itu, ibu Imel, Laily Wulandari (40) saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit. Ia mendapatkan total sembilan tusukan di beberapa bagian tubuh.
Sejak menggunakan narkoba, pelaku yang bernama Bayu Farid Yunaedi (41) tersebut sesekali bekerja, namun lebih banyak menganggur. Ia sering meminta uang pada korban, tetapi tidak digubris. Jika tidak mendapatkan uang, pelaku marah-marah dan melakukan kekerasan.
“Dia kalau diingatkan sama mama, saya, dan adik-adik itu nggak terima. Dia merasa baik-baik saja,” ujar Imel.
Akibat narkoba itu, Imel dan keluarganya sempat didatangi oleh seorang laki-laki yang membawa golok. Laki-laki tersebut mengatakan punya masalah terkait sabu-sabu dengan pelaku sehingga ia dirugikan sebesar Rp 1 juta.
“Saya nggak tahu tepatnya permasalahannya seperti apa. Dia hanya bilang ini masalah sabu-sabu,” kata Imel.
Untuk mendapatkan uang, pelaku juga diduga melakukan penggelapan dengan menggadaikan sepeda motor milik orang lain. Terhitung ada empat sepeda motor yang digadaikan oleh pelaku, termasuk milik calon suami Imel.
Akibatnya, pemilik sepeda motor silih berganti mendatangi ibu Imel untuk meminta pertanggungjawaban.
“Akhirnya masalah sepeda motor kami selesaikan. Saya bayar sebagian pakai uang saya. Sebagian lagi pakai uang dari pemilik sepeda motor, tapi nanti saya ganti,” kata Imel.
Untuk menebus empat sepeda motor tersebut, Imel harus mengeluarkan uang sebesar Rp 6 juta.
Selain mendapat rongrongan dari pelaku yang merasa dibenci oleh anak dan istrinya sendiri, keluarga Imel juga harus menghadapi masyarakat yang resah karena dirugikan oleh pelaku. Maka dari itu, mereka pindah ke rumah nenek Imel. Beberapa hari kemudian, terjadilah penusukan.
“Sebelum itu, ia sudah mengancam akan membunuh mama. Di hari pindah rumah, ia juga mengancam calon suami saya. Katanya kalau dia tidak membawa saya dan adik-adik kembali pulang (dari rumah nenek), calon suami saya akan dibunuh,” papar Imel.
Menurut Imel, keluarga sudah lama hidup dalam ketakutan. Ia berharap pelaku mendapat hukum yang setimpal.
“Harapan saya, pihak kepolisian bisa memberi dia hukuman yang setimpal dengan apa yang dia perbuat pada keluarga kami,” tutup Imel.
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
Editor: jatmiko
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugumalangid , Facebook Tugu Malang ID ,
Youtube Tugu Malang ID , dan Twitter @tugumalang_id