BATU, Tugumalang.id – Investasi sektor properti tercatat memiliki sumbangsih terhadap pendapatan daerah di Jawa Timur. Sumbangsih tersebut membuat pengembang perumahan berharap adanya regulasi penyesuaian harga, khususnya pada rumah bersubsidi.
Ini terungkap dalam Rakerda 2022 yang digelar Real Estate Indonesia (REI) Jatim di Kota Batu, Rabu (28/9/2022). Rakerda itu juga dihadiri Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Disitu, mereka membahas berbagai hal seputar upaya pemulihan ekonomi lewat digitalisasi perizinan. Selain itu, mereka mendorong agar ada penyesuaian harga dalam penjualan rumah bersubsidi akibat naiknya suku bunga bank dan harga material bangunan.
”Saya kira selama 2-3 tahun terakhir ini harga untuk rumah subsidi masih stagnan di angka Rp 150 juta,” kata Ketua REI DPD Jatim Soesilo Effendi.
Tentu, peran pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang sangat penting. Effendi bilang paling tidak di tahun ini ada kenaikan 7 persen.
”Kalau dikalkulasikan setidaknya naik menjadi Rp 162-165 juta. Kenapa? Karena itu mengacu pada tingkat kesulitan pencarian tanah hingga naiknya harga material bangunan,” jelasnya.
Kenaikan harga ini dirasa penting mengingat REI dalam hal ini juga mengakomodir pengembang perumahan dan juga 174 bidang usaha baik yang bergerak dalam Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) maupun industri.
Effendi menambahkan jika permintaan pasar terhadap rumah subsidi maupun non subsidi diketahui ikut naik hingga 20-30 persen pasca pandemi.
Meski begitu, Gubernur Jatim Khofifah juga tidak bisa berbuat banyak. Khofifah hanya menegaskan jika pihak REI juga didorong untuk lebih intensif berkoordinasi kepala daerah terhadap Rencana Detail Tata Ruang (RDTR).
Ini mengingat saat ini sistem perizinan sudah menggunakan Online Single Submission (OSS). Jika ada salah satu item yang tidak ada, otomatis tidak bisa diproses.
”Sebab itulah harus ada koordinasi yang intemsif antara Kepala Daerah dengan REI. Kami akui kontribusi dari REI dalam pertumbuhan ekonomi di Jatim juga cukup tinggi. Dari Produk Domestik Regional Bruto saja mencapai 5,74 persen dan dari sektor investasi di Jatim mencapai 69,2 persen,” tandasnya.
Reporter: Ulul Azmy
editor: jatmiko