Tugumalang.id – Menjelang bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah, Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (FLLAJ) Kota Batu, Jawa Timur, mulai menggodok skema arus lalu lintas (lalin) untuk mengantisipasi kemacetan panjang.
Pasalnya, ribuan kendaraan bakal membanjiri ruas-ruas jalan Kota Batu saat lebaran 2023. Saat lebaran 2022 lalu, jumlah kendaraan yang masuk ke Kota Batu mencapai 90-100 kendaraan per menit. Lebih tinggi dibanding hari biasa yang hanya berkisar 50-60 kendaraan per menit.
Kepadatan lalu lintas ini akan berpengaruh terhadap peningkatan kunjungan wisata akibat kemacetan. Adapun, titik rawan macet di Kota Batu ada di 8 titik, yakni di Jalan Diponegoro, Jalan Bromo, Jalan Semeru, Jalan Abdul Gani, kawasan Alun-alun Kota Batu, Simpang Tiga Bendo, Pendem dan perempatan Arhanud.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Batu, Imam Suryono menuturkan, telah merancang skema arus lalin untuk mengantisipasi kemacetan itu. Ini mengingat jalan di Kota Batu jumlahnya terbatas. Selain pengaturan lalin, juga telah disiapkan jalur-jalur alternatif.
“Hanya saja jika fokus pengalihan arus lewat jalur alternatif, takutnya malah jadi kemacetan baru di sekitar jalur depan TMP,” ungkap Imam, Jumat (17/3/2023).
Untuk jalur-jalur alternatif yang ada, menurut Imam, hanya sebagai opsi tambahan jalur. Sementara, untuk pengalihan arus lalin hingga sistem buka tutup dijelaskan oleh Kanit Turjawali Polres Batu, Ipda M Huda akan fokus mengurai kemacetan di Simpang Tiga Pendem.
Sedangkan kendaraan yang dari arah Karangploso, tidak boleh langsung belok kanan ke Kota Batu. Namun harus belok kiri terlebih dahulu menuju Kota Malang, kemudian putar balik menuju Kota Batu.
Ia menambahkan, sistem buka-tutup arus bakal dilakukan jika ada penumpukan arus kendaraan di simpang tiga Pendem. Penutupan akses ke Kota Batu melalui jalur Pendem akan diberlakukan jika antrian kendaraan mengular hingga simpang tiga Karangploso, Kabupaten Malang.
Menurut dia, jika kemacetan di jalur Pendem sudah sampai kawasan Polsek Karangploso, maka jalur Pendem akan ditutup sementara. “Lalu arus lalin diarahkan lewat Bendo atau jalur sisi utara,” jelas dia.
Di titik lain, misalnya sekitar TMP kendaraan dari arah Jalan Abdul Gani tidak boleh belok kanan menuju Alun-alun Kota Batu, tapi wajib belok kiri. Lalu, untuk rekayasa lalin di pertigaan Pendem, kendaraan dari arah Kota Malang, tidak diizinkan belok kanan dan harus lurus terus menuju Jalan Ir Soekarno.
Lebih lanjut, jika kemacetan mengekor hingga exit Tol Karanglo, maka pintu exit tol juga akan ditutup oleh Polres Malang yang mewilayahi. Arus lalin akan diarahkan lewat exit tol Pakis atau Madyopuro.
Hanya saja, kemacetan pada momen perayaan Idul Fitri tidak bisa dihindari. Lebih lanjut, Huda juga menyampaikan, sejumlah titik black spot di wilayah hukum Polres Batu. Di antaranya adalah jalur Klemuk, Jalan Panglima Sudirman, Jalan Ir Soekarno, Jalan Abdul Mana Wijaya Kecamatan Pujon dan jalur Ngantang-Kasembon.
“Saat ini yang paling berbahaya di Jalan Panglima Sudirman karena sudah sering terjadi laka lantas, bahkan hingga meninggal. Banyak pengendara di sana melintas dengan kecepatan tinggi,” bebernya.
Untuk mengantisipasi laka lantas. Pihaknya telah memasang rambu-rambu lalin dan imbauan agar pengendara mengurangi kecepatan di jalur rawan kecelakaan.
Pihaknya juga menyiapkan langkah antisipasi terjadinya penumpukan kendaraan saat libur lebaran di jalur-jalur protokol. Yakni melakukan pengalihan arus di jalan tol. Skema itu akan dikoordinasikan lebih lanjut melibatkan Satlantas Polres Batu, Satlantas Polres Malang bersama Patroli Jalan Raya (PJR).
Reporter: M Ulul Azmy
Editor: Herlianto. A