MALANG, Tugumalang.id – Sorak sorai siswa mewarnai puncak Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Jenjang 1 SDIT Insan Permata Malang, Jumat (1/3/2024).
Kegiatan ini berlangsung semarak di halaman sekolah dengan melibatkan 113 siswa dan siswi jenjang satu dan 12 pendamping terdiri dari wali kelas, tim teaching dan 1 pembina.
Koordinator Jenjang Satu, Uswatun khasanah, S.Pd menyampaikan, puncak P5 ini dikemas dalam Gebyar Nusantara yang mengusung tema Bhinneka Tunggal Ika.
Tujuannya, untuk mengeksplorasi, menambah wawasan, melihat segala sesuatu dari sudut pandang berbeda, termasuk belajar untuk menghormati perbedaan suku, agama, ras, budaya serta peka dan mengapresiasikan orang-orang di lingkungan sekitar kemudian melakukan tindakan sederhana untuk mengungkapkannya.
Baca Juga: Guru di Yayasan Insan Permata Malang Bawa Pulang 3 Piala di HGN 2022
Alhasil, anak-anak kompak mengenakan pakaian adat nusantara. Mereka juga membawa makanan khas dari berbagai daerah sesuai kelompok yang sudah ditentukan guna memvisualisasikan keberagaman.
Kegiatan ini diawali dengan salat duha, muroja’ah hafalan, membaca Asmaul Husna bersama, dilanjutkan dengan penampilan ustazah usai pembukaan, pengenalan makanan nusantara.
Selanjutnya, presentasi makanan oleh setiap kelompok, pameran makanan nusantara, makan bersama, pembagian reward hingga kegiatan belajar mengajar Al-Qur’an sebagai penutup. Tak heran, jika seluruh peserta didik sangat antusias mengikuti setiap rangkaian acara.
Baca Juga: SDIT Insan Permata Malang Wisuda 94 Siswa yang Hafal 2 Juz Al-Quran
“Tema ini, kami sepakati dari kejadian atau banyaknya pertanyaann yang muncul dari anak-anak tentang perbedaan-perbedaan fisik, bahasa, kegemaran, juga suku antar temannya. Agar mereka bisa menghargai perbedaan, mengetahui bahwa Indonesia itu sangat beragam dan luas,” ujarnya.
Menurut Uswatun, rangkaian P5 ini sudah berlangsung bertahap selama dua pekan. Pada pekan pertama, dimulai dengan pengenalan keberagaman Indonesia melalui tayangan video yang ditonton bersama.
Peserta didik kemudian diajak untuk saling melakukan wawancara. Bukan hanya antar teman sekelas, namun antar teman satu jenjang, ustaz-ustazah, orang tua, tim catering, satpam dan warga sekolah lainnya.
“Setelah itu mereka mempresentasikan hasil wawancaranya, sehingga dari hasil wawancara ini mereka tahu bahwa teman-teman, orang tua, ustaz-ustazah dan warga sekolah itu berbeda-beda asalnya, beragam suku budayanya. Sehingga pada pekan pertama ini mereka diajak untuk banyak berlatih cara berkomunikasi, percaya diri, menghormati perbedaan dan saling menyayangi,” jelasnya.
Di pekan kedua, peserta didik banyak melakukan praktik. Seperti membuat batik celup, game ranking 1 tentang keberagaman, saling bertukar hadiah, membuat jajanan tradisional dari jagung, membagikan kalimat afirmasi yang disertakan dalam bolpoin ke warga sekolah, hingga outing class.
Dengan begitu, banyak nilai-nilai yang ditanamkan dengan cara menyenangkan. Mulai dari toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, percaya diri dan sebagainya. Sehingga, para siswa tidak hanya unggul di bidang akademik. Namun memiliki karakter luar biasa berdasarkan nilai agama.
Hal ini selaras dengan motto SDIT Insan Permata Malang yakni Sekolah Cerdas Berkarakter Al-Qur’an. Sehingga setiap kegiatan dikemas sekrearif mungkin dengan berlandaskan nilai-nilai Al-Quran dan hadis.
Seperti tema P5 yang oleh tim Jenjang 1 dilandaskan dari surat Ar-rum ayat 22; Al-hujurat ayat 13; dan Al Baqoroh ayat 256, serta hadis kasih sayang.
“Pembelajaran ini kami sampaikan dan review setiap hari di berbagai kegiatan mulai dari Morning Activity, pembelajaran Al-Qur’an dan juga mapel. Sehingga anak-anak bisa belajar saling menghargai perbedaan, saling menyayangi, mengetahui kenapa Allah menciptakan kita berbeda-beda dan bagaimana kita harus mensyukurinya,” tuturnya.
Lebih dari itu, dengan menanamkan sifat atau karakter Bhinneka Tunggal Ika yang berlandaskan nilai-nilai Al-Qur’an ini sebagai bekal penerapan anti-bullying.
“Kelas satu ini sebagai pondasi awal di jenjang Sekolah Dasar ya, untuk menanamkan katakter mereka agar terbentuk dengan baik. Harapannya, selain ketuntasan motorik untuk kesiapan belajar, juga memberikan pondasi yang baik di karakternya agar nanti di jenjang-jenjang selanjutnya mereka bisa lebih siap belajar banyak hal sesuai fasenya,” tukas Uswatun.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter : Feni Yusnia
Editor: Herlianto. A