Malang, tugumalang.id – STIE Malangkucecwara menjadi salah satu pelopor penyelenggaraan Simposium Nasional Kepemimpinan Perguruan Tinggi Indonesia di Gedung Pasca Sarjana UIN Maliki Malang pada 2-3 Mei 2024. Kegiatan yang menghadirkan ratusan pimpinan perguruan tinggi itu mendapat apresiasi dari Kemendikbud Ristek RI.
Koordinator Kompetensi Dosen dan Tendik Dirjen Dikti Kemendikbud Ristek, Nafiron Musfiqin Uddin mengatakan bahwa simposium nasional ini bisa menjadi jawaban atas kolaborasi berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
“Kami mengapresiasi STIE Malangkucecwara karena dapat menyelenggarakan simposium nasional dengan para pemimpin perguruan tinggi. Saya kira pemimpin perguruan tinggi menjadi penentu terhadap perkembangan pendidikan tinggi,” ujarnya, Jumat (3/5/2024).
Menurutnya, pemimpin perguruan tinggi kedepan tak hanya berkapasitas sebagai pemimpin akademik namun juga harus mampu menjadi entrepreneur leader. Hal ini menurutnya untuk mengembangkan pendidikan yang menghasilkan generasi unggul.
Baca Juga: Ratusan Pimpinan Perguruan Tinggi Ikuti Simposium Nasional di Malang
“Jadi saya sangat apresiasi pada STIE yang mempertemukan para pimpinan perguruan tinggi untuk bisa berkolaborasi yang sangat penting dalam pengembangan inovasi,” imbuhnya.
Dikatakan, saat ini perkembangan teknologi digital begitu pesat. Artinya, perguruan tinggi harus berperan aktif dalam mendorong mahasiswa agar tak terpaku pada satu sumber ilmu pengetahuan di kampus.
“Sumber sumber pengetahuan sekarang sangat cepat didapat mahasiswa. Dosen tak lagi sebagai sumber ilmu, dia juga bisa menjadi fasilitator untuk mampu mempengaruhi dan mendorong potensi potensi mahasiswa,” paparnya.
Dia mencontohkan, saat ini mahasiswa bisa mengerjakan tugas dengan cepat melalui bantuan teknologi. Untuk itu, pihaknya mendorong perguruan tinggi untuk melakukan perubahan gaya penyampaian ilmu agar mahasiswa bisa berkembang sesuai minat bakat.
“Makanya pemerintah mengadakan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Itu justru memberikan dorongan keleluasaan dalam proses pembelajaran. Jadi tak lagi berpusat di tempat pendidikan. Bisa interaksi dengan berbagai praktisi dan lainnya,” kata dia.
Sebagai informasi, simposium nasional bertajuk ‘Menavigasi Inovasi Perguruan Tinggi Indonesia di Era Antroposen’ itu diinisiasi oleh perkumpulan Pemimpin (Perkumpulan Pendidikan Kepemimpinan Perguruan Tinggi) yang terdiri dari 7 perguruan tinggi.
Baca Juga: Bahas Isu Lingkungan, Penyelenggaraan Simposium Nasional Kepemimpinan Perguruan Tinggi Indonesia di Malang Diapresiasi
Ketujuh kampus yang meloposi itu adalah STIE Malangkucecwara, Universitas Islam Indonesia, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Semarang, Universitas Pajajaran dan Universitas Presiden.
Simposium nasional ini diikuti oleh sekitar 180 pimpinan perguruan tinggi dari berbagai daerah di Indonesia. Berbagai pembahasan akademik dipaparkan dalam kegiatan ini untuk menatap masa depan dalam jalinan sinergi.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter: M Sholeh
editor: jatmiko