Tugumalang.id – Komunitas Averroes dengan PT HM Samperna Tbk menutup program Akademi Santri Digital di Pasuruan. Acara dikemas dalam Silaturahmi Multipihak yang berlangsung di Pondok Pesantren (Ponpes) Ar-Roudloh Berbaur Pasuruan, pada Rabu (1/6/2022).
Project Area Averroes, Dwi Purbo Yuwono mengatakan bahwa silaturahmi multipihak ini merupakan rangkaian puncak program Akademi Santri Digital bertajuk “Community Capacity Development (CCD) in the New Normal Era” yang sudah dimulai sejak bulan Desember 2021 lalu.
Dalam penutupan itu, juga diserahkan bantuan berupa alat digital, alat kesehatan, dan paket sembako kepada pengurus ponpes.

“Kegiatan hari ini dibuka dengan Al-banjari, sambutan, serta penyerahan simbolis bantuan berupa alat digital, alat kesehatan, serta paket sembako yang kemudian ditutup dengan pelepasan balon udara,” jelasnya.
Sejauh ini, Ponpes Ar-Roudloh Berbaur Pasuruan telah mendapatkan lima kali pertemuan dengan materi yang berbeda, antara lain dunia digital, desain grafis, content creator, jurnalistik, hingga manajemen live streaming media sosial. Alhasil, pelatihan digitalisasi ini menuai kemajuan. Pengurus maupun masyarakat setempat mulai dapat memanfaatkan media sosial dalam hal positif secara bertahap.
“Dulu mereka (ponpes dan warga setempat) melakukan promosi atau apapun masih sifatnya organik, bukan dari tim. Saat ini bisa di lihat, mereka mulai dapat mengelola Instagram, membuat desain, mengelola website meskipun masih terus belajar ya karena dunia digitalkan masih terus update. Namun, diharapkan mampu mengikuti perkembangan itu,” imbuhnya.

Ketua Komunitas Averroes, Sutomo menambahkan bahwa program ini memang disiapkan dalam rangka mendorong santri untuk mengembangkan keterampilannya dalam menghadapi perkembangan dunia digital, utamanya dalam mengoptimalkan konten-konten positif di media sosial.
Pelatihan ini setidaknya menyasar empat kota/kabupaten di Jawa Timur mulai Pasuruan, Malang, Probolinggo, serta Surabaya dan satu lagi di Jawa Tengah yakni Pekalongan.
“Harapannya teman-teman ini terus belajar dan berproses agar bisa mengikuti perkembangan dunia digital. Semoga ke depan, Averroes juga bisa terus bermitra dengan semua pihak untuk menebar manfaat yang semakin luas,” harapnya.
Perwakilan PT HM Sampoerna Tbk, Nizar Rusdiono menyampaikan tujuan kegiatan yang berjalan hampir enam bulan itu antara lain untuk menguatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dan mendukung ketangguhan masyarakat pesantren, khususnya dalam pemanfaatan dunia digital.
Selain itu, tambah dia, upaya ini juga merupakan wujud tanggung jawab sosial dari PT HM Sampoerna Tbk untuk mendorong kemandirian ekonomi masyarakat bersama dengan berbagai mitra yang aktif terlibat.
“Semoga yang disampaikan dalam payung program Sampoerna Untuk Indonesia ini bisa bermanfaat dan barokah, khususnya bagi para santriwati dan santriwan. Semoga kerja sama ini juga memberikan yang terbaik dan mendukung sekaligus menunjang era sekarang di zaman digitalisasi,” harapnya.
Pengasuh Pondok Pesantren Ar-Roudloh Berbaur, KH Ahmad Suadi Abu Amar menyampaikan terima kasih atas sumbangsih PT HM Sampoerna Tbk bersama Komunitas Averroes dalam menyiapkan para santri untuk menjadi calon pemimpin di masa depan.
“Karena apapun yang terjadi dikemudian hari pada bangsa Indonesia, yang memimpin adalah anak muda. Maka, semoga semua ini bermanfaat bagi kami semua dan selanjutnya kami tunggu didikan atau pelatihan selanjutnya,” ucap KH Ahmad Suadi.

Wakil Bupati Pasuruan, KH A Mujib Imron SH MH turut memberikan apresiasi atas terealisasinya pelatihan digitalisasi di kalangan santri itu. Sebab, santri saat ini sudah seharusnya tak hanya pandai mengaji dan paham agama, namun juga perlu dilatih penggunaan IT atau digitalisasi seperti yang diperlukan oleh dunia saat ini.
“Kalau lihat di luar pondok pesantren, saat ini sudah jarang orang membeli sesuatu dengan uang. Bahkan ada beberapa pondok pesantren di Pasuruan yang sudah memanfaatkan cashles dan aplikasi untuk memudahkan semua pihak termasuk orang tua gampang mengawasi anak,” ucapnya.
Terlebih, digitalisasi juga menberikan beberapa dampak positif, seperti memiliki daftar riwayat yang mudah di akses kembali dan membantu segala aktifitas baik ekonomi maupun sosial.
“Maka para santri harus bisa memanfaatkan digitalisasi. Mari kita belajar karena bagaimanapun ini juga dalam rangka mensejahterahkan masyarakat,” tandas dia.(ads)
Reporter: Feni Yusnia
Editor: Lizya Kristanti
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugumalangid , Facebook Tugu Malang ID ,
Youtube Tugu Malang ID , dan Twitter @tugumalang_id