MALANG – Turut berperan aktif dalam upaya pembentukan herd immunity, Institut Teknologi Sains dan Kesehatan (ITSK) RS dr Soepraoen menggelar vaksinasi, pada Jumat (17/9/2021)
Vaksinasi dosis pertama ini menggunakan vaksin sinovac dan menyasar 600 orang. Terdiri dari mahasiswa ITSK, keluarga hingga masyarakat umum.
Wakil Rektor III ITSK RS dr Soepraoen, Elvianto Wihatno SPd MKes menjelaskan, selain mendukung upaya percepatan program vaksinasi dalam mencapai herd immunity, sebagaimana dicanangkan Pemerintah. Kegiatan ini juga sebagai bentuk perlindungan kesehatan khususnya pada internal kampus.
Menurutnya, ITSK mendorong semua mahasiswa dan dosen mengikuti vaksinasi. Sebagai proses persiapan menuju Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di kampus.
“Ini juga dalam rangka menyiapkan kalau sewaktu-waktu pembelajaran luring kembali diterapkan. Paling tidak, semuanya (civitas akademika) harus sudah tervaksin,” ujarnya.
Alur vaksinasi dilakukan secara sistematis dan mengikuti protokol kesehatan. Peserta yang datang diarahkan ke meja registrasi untuk verifikasi data, kemudian bergeser ke meja selanjutnya untuk di cek suhu, tensi termasuk saturasi oksigen. Kemudian berlanjut ke meja vaksinasi dan observasi.
Selain Kesdam V/Brawijaya, pelaksanaan vaksinasi ini juga melibatkan 30 dosen dan mahasiswa sebagai tenaga vaksinator.
“Mereka (mahasiswa) yang terlibat sebagai tenaga vaksinator ini sebelumnya sudah pernah mendapat pelatihan dan ikut berkontribusi dalam serbuan vaksinasi di berbagai wilayah bersama Kesdam V/Brawijaya. Selama 10 hari ke depan ini, anak-anak juga akan membantu vaksinasi di Kota Batu,” jelas dia.
Hal ini sebagai wujud komitmen ITSK yang merupakan kampus pencetak insan kesehatan untuk berkontribusi kepada negara di tengah pandemi COVID-19.
“Kami berharap semua kembali pulih dan aktivitas pembelajaran di kampus dapat berjalan maksimal dan terjaga,” tegasnya.
Lebih jauh, Elvianto menambahkan, pihaknya mengaku siap jika sewaktu-waktu diizinkan menggelar perkuliahan tatap muka. Berbagai inovasi dan langkah kebijakan yang bakal diterapkan sudah disusun matang.
Di antaranya pembentukan tim Satgas COVID-19 internal di kampus. Fasilitas dan sarana prasarana yang sesuai dengan protokol kesehatan. Hingga sistem pembelajaran yang direncanakan hybrid atau luring dan daring.
“Kami tunggu instruksi dari pemerintah kapan diizinkan. Kami buat SOP untuk mencegah penularan COVID-19 mulai dari depan. Termasuk juga di ruang kelas dan laboratorium,” tandasnya.
Sementara itu, mahasiswa jurusan Keperawatan Rino Adi Presetyawan, 22, mengatakan proses vaksinasi sangat mudah. Ia sebelumnya mendapatkan informasi melalui grup angkatan kampus.
“Alurnya mudah, vaksinatornya ramah, meski sempet tegang waktu disuntik tapi mereka ngajak kita ngobrol ngasih saran supaya rileks,” papar mahasiswa angkatan 2018 itu.
Tak jauh berbeda, warga asal Lawang, Wiwik Udayani, 39 memberikan apresiasi terhadap vaksinasi ini. “Tadi saya jam 8 kemudian jam setengah 9 sudah observasi, cepat sekali. Datang juga langsung diarahkan, sudah bagus,” tutupnya (ads)
Reporter: Feni Yusnia
Editor: Soejatmiko