MALANG, Tugumalang – Komitmen SMKN 2 Turen Kabupaten Malang untuk melahirkan lulusan yang kompeten di dunia kerja terus diwujudkan. Diantaranya melalui Launching Kelas Industri Desain Grafis, Jum’at (20/1/2023).
Peluncuran kelas industri ini ditandai dengan penandatangan Mou dan MoA antara SMKN 2 Turen dengan Shleter Studio Desain Turen.
Kepala SMKN 2 Turen, Drs H Imam MMT menuturkan bahwa gagasan untuk menghadirkan kelas industri ini telah dirancang jauh hari sebelumnya.
“Minimal hampir satu tahun kami berkomunikasi merintis kerjasama ini sehingga muncullah gagasan untuk membentuk kelas industri di Kompetensi Keahlian Multimedia,” ujarnya.
Menurut Imam, nantinya kelas ini akan menyasar kelas 11. Dimana, sistem pembelajarannya akan menggunakan sistem blok. Artinya, para siswa akan terbagi menjadi dua kelompok untuk memaksimalkan proses pembelajaran.
“Anak-anak kelas 11 akan dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama akan belajar selama satu bulan di Shelter Studio. Sementara satu kelompok lainnya, akan belajar di sekolah dibimbing dengan bapak ibu guru,” jelasnya.
Shelter Studio sendiri, tambah Imam, merupakan perusahaan lokal di Malang Raya yang kini sukses merambah pasar di kancah internasional. Sebab itu, ia meyakini kolaborasi ini akan menjadi sinergi yang baik untuk membentuk lulusan SMK yang lebih berdaya saing.
“Saya berharap kerja sama ini terus berjalan. Anak-anakku (siswa) yang terlibat dalm kegiatan ini harus serius karena tujuannya mencetak kompetensi keahlian multimedia yang siap terjun di dunia industri, khususnya desain grafis,” paparnya.
Kepala Seksi Bidang SMK Cabang Dinas Pendidikan, Hastini Ratna Dewi MPd memberikan apresiasi positif atas terwujudnya kerjasama kedua belah pihak itu. “Selamat SMKN 2 Turen telah melaunching Kelas Industri dengan Shelter Studio. Apresiasi saya sampaikan. Mudah-mudahan sinergi ini berkelanjutan,” terangnya.
Dijelaskan Hastini, bahwa pemerintah mendukung kolaborasi antara pendidikan vokasi dengan pelaku industri. Salah satunya melalui konsep link and match 8+i.
Dengan menggunakan konsep 8+i, ia berharap keselarasan yang menyeluruh dan mendalam antara SMK dengan dunia kerja tidak sebatas hanya penandatanganan MoU. Namun juga dapat dijadikan sebagai rujukan serta melakukan pengimbasan untuk mendorong peningkatan kualitas dan kinerja SMK di sekitarnya.
“Dengan konsep 8+i, semua harus melibatkan industri. Seperti terwujudnya pelaksanaan kelas industri kali ini. Wujud dari gerakan +i yang harus ditetapkan di SMK, khususnya SMKN 2 Turen sebagai SMK pusat unggulan,” tukasnya.
Di sisi lain, Direktur Shelter Studio Desain, Novian Maulida SKom menambahkan jika saat ini Shelter Studio telah memiliki klien project di beberapa negara. Seperti Amerika, Thailand hingga Brazil. Dari setiap desain yang disusunpun memiliki keunikan dan tingkat kesulitannya masing-masing.
Karenanya, ia berharap kolaborasi ini mampu mengasah skill para siswa sekaligus sinkronisasi kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan dunia industri.
“Jadi di sini teman-teman akan disiapkan untuk mengasah kemampuan tidak sekedar sesuai dengan kebutuhan industri saat ini tapi juga dimasa mendatang,” tandasnya.
Reporter: Feni Yusnia
editor: jatmiko