TuguMalang.id – National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kabupaten Malang siap menggelar Malang Paragame Eksebisi (MPE) pada 17 dan 24 Juli 2022 mendatang di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang dan di Kolam Renang Bonderland, Pakisaji.
Kegiatan ini diinisiasi atas kolaborasi Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Malang hingga Universitas Negeri Malang (UM).
Ketua NPCI Kabupaten Malang Yulian Agung Effrata mengatakan ajang ini untuk mewadahi potensi atlet yang dimiliki Kabupaten Malang khususnya bagi penyandang disabilitas.
Menurut Agung, sapaannya, selain menggali potensi MPE juga disiapkan untuk menggali bibit-bibit unggul di bidang keolahragaan.

“Sebagai wadah resmi pembina atlet-atlet disabilitas Kabupaten Malang, NPCI sangat berkepentingan menggali dan menemukan bibit-bibit atlet yang tersebar di Kabupaten Malang. Apalagi penyandang disabilitas di wilayah ini sekitar 13 ribu jiwa,” ujarnya, Rabu (22/6/2022) di Hotel Tugu Kota Malang.
MPE, lanjut Agung, merupakan event pertama yang bakal digelar sejak organisasi ini dibentuk pada 2021 lalu. Dijelaskannya bahwa gelaran MPE ini sebenarnya agak nekat. Mengingat anggaran yang dimiliki NPCI sangat minim. Sedangkan, kebutuhan lomba cukup besar.
“Tapi kami tetap berupaya dengan keras, meski anggaran dan SDM yang minim. Kegiatan yang pertama kali digelar sejak NPCI terbentuk ini dapat dilaksanakan secara maksimal,” jelasnya.
Hal ini seiring dengan komitmen NPCI untuk menghasilkan atlet yang berkualitas dan mampu bersaing hingga di kancah internasional. Nantinya, cabang olahraga (cabor) yang diperlombakan antara lan terbagi menjadi atletik dan renang. Diperkirakan keduanya diikuti lebih dari 50 pendaftar. Artinya antusias para atlet penyandang disabilitas cukup tinggi.
Cabor atletik sendiri masih terbagi lagi menjadi cabor lari 100m, 200m, dan 400m. Kemudian ada tolak peluru, lempar lembing. Cabor ini, melibatkan disabilitas tuna daksa, graita, rungu, wicara dan tuna netra.
“Usia pesertanya mulai dari 7 tahun sampai tidak terbatas. Demi keamanan, peserta juga diharus didampingi satu pendamping minimal orang tua mereka maka kami harapkan orangtuanya juga ikut serta,” tambahnya.
Lebih jauh, kegiatan ini diharapkan tak hanya menjaring atlet-atlet baru yang berpotensi. Namun juga berbagi semangat dan kebahagiaan kepada masyarakat luas.
Terlebih, dalam ajang Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI Papua 2021 kemarin, NPCI Kabupaten Malang berhasil menerohkan prestasi usai mengirimkan dua atlet di cabor bulu tangkis dan renang. “Mereka berhasil mendapatkan tiga medali. Sehingga harapan kami kedepannya untuk cabor yang lain bsia diikutsertakan dan berprestasi,” sambungnya.
Sementara itu, Kabid Prestasi Dispora Kabupaten Malang Sigit Yuniarto menambahkan jika tujuan akhir dari kompetisi ini adalah tidak hanya semangat kompetisi, namun bagaimana agar mereka mmapu diterima oleh masyarakat. Terlebih di Kabupaten Malang terdapat sekitar 130 ribu penyandang disabilitas.
Karenanya, diharapkan kejuaraan ini dapat dilakukan setiap tahun agar kebutuhan penyandang disabilitas juga ini dapat terfasilitasi. “Artinya bagaimana agar mereka sehat, mereka senang, bahagia. Dengan olahraga yang sehat tentunya dapat meningkatkan produktivitas tinggi. Sehingga outputnya memang jauh kedepan. NPCI bisa seperti KONI sebagai wadah olahraga berprestasi,” tandasnya.
Reporter: Feni Yusnia
editor: jatmiko
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugumalangid , Facebook Tugu Malang ID ,
Youtube Tugu Malang ID , dan Twitter @tugumalang_id