MALANG – Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Dusun Pitrang, Desa Kalipare, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang berlangsung cukup meriah pada Senin Malam (18/10/2021).
Acara diwarnai dengan iring-iringan karnaval. Ratusan warga dusun berbondong-bondong ke Masjid Ali Wafa yang berada di dusun tersebut. Mayoritas mereka membawa paketan buah untuk ditukarkan dengan buah yang dibawa jama’ah lain.

Berbagai pemandangan menarik terlihat pada karnaval itu. Ada tumpukan buah-buahan yang dirangkai sedemikian hingga menyerupai ’kereta buah’. Kerangka kereta buah berasitektur miniatur masjid terbuat dari kerangka bambu dan kayu.
Kemudian bagian bawahnya digantung puluhan aneka buah. Ada juga uang yang disusun begitu rapi. Ada juga ayam bakar satu ekor utuh, yang menjadi hiasan dari kereta buah tersebut. Total ada sekitar delapan kereta buah berasitektur masjid bagian atasnya, yang menyemarakkan acara Maulid Nabi Muhammad SAW tersebut.
Ketika kereta buah tersebut hendak tiba di Masjid, panitia acara menyalakan kembang api. Total ada sekitar 15 kembang api yang sahut menyahut menyala malam itu. Tak pelak, para jama’ah berbondong-bondong merekam kembang api yang menyala begitu meriah tersebut.
Selain itu, di sepanjang jalan dusun ini, juga ada lampu kelap-kelip yang dipasang jauh-jauh hari acara ini. Saban tahun, lampu aneka warna tersebut dipasang, sebagai penanda datangnya bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Abdullah Tohir, salah seorang warga mengatakan, kemeriahan acara Maulid Nabi Muhammad SAW ini sudah rutin digelar warga Dusun Pitrang, Desa Kalipare, Kecamatan Kalipare.
”Ini kita menyontoh konsep Islam Rahmatal Lil Alamin, yakni Islam yang memberi manfaat kepada sesama,” katanya.
Bagaimana warga mengumpulkan buah-buahan itu sehingga dirangkai menjadi beberapa kereta buah yang menarik perhatian? Usut punya usut ternyata rata-rata warga kampung melakukan iuran untuk berbelanja buah.
”Lalu buah itu di kemas sedemikian rupa, lalu dibawa ke Mushola dan ke Masjid,” pungkasnya.
Editor: Sujatmiko