Tugumalang.id – Kerajaan Kanjuruhan adalah kerajaan pertama dan tertua di Jawa Timur yang tercatat dalam sejarah. Fakta sejarah ini disebutkan di dalam Prasasti Dinoyo, bahwa kerajaan ini sudah ada pada 682 Saka atau 760 Masehi. Perkiraan usia kerajaan ini sama dengan usia Kerajaan Tarumanegara di Jawa Barat.
Kerajaan yang menjadi cikal bakal Kota Malang ini terletak di Kabupaten Malang, Jawa Timur, lokasi tepatnya yaitu di aliran Sungai Metro, Lereng Gunung Kawi sisi timur. Prasasti Dinoyo yang mencatat keberadaan kerajaan ini ditemukan tak jauh dari aliran Sungai Metro.
Baca Juga: Sejarah dan Fakta Unik Jalan Ijen, Jejak Peninggalan Belanda di Kota Malang
Pada prasasti ini disebutkan seorang raja yang memimpin Kerajaan Kanjuruhan bernama Raja Dewasimha. Setelah sang raja wafat, kedudukannya diganti oleh Sang Liswa yang mendapatkan gelar Gajayana pada 760 Masehi.
Pada masa kepemimpinan Raja Gajayana, kerajaan ini mengalami masa keemasannya. Gajayana berhasil menyatukan kerajaan-kerajaan yang berada di sekitarnya.
Sisi timur kekuasaan kerajaan ini meliputi lereng timur maupun barat Gunung Kawi, sisi barat kekuasaannya mencapai ke area Pegunungan Tengger Semeru. Untuk sisi utara mencapai pesisir Laut Jawa dan sisi selatan kekuasaannya bahkan mencapai pantai selatan Pulau Jawa.
Baca Juga: Mengenang Sejarah Malang Plaza, Dikenal sebagai Bioskop Atrium pada 1937, Ludes Terbakar pada 2023
Pada masa kejayaannya, Sang Liswa membangun tempat-tempat suci dan elok bertujuan memulihkan Resi Agastya, sekaligus arca Resi Agastya dari batu hitam indah. Bersamaan dengan itu, Gajayana juga mendonasikan sejumlah hewan ternak, tanah, budak laki-laki dan perempuan untuk masyarakat dan pendeta.
Sang Raja yang dikenal dermawan dan murah hati ini juga membangun beberapa fasilitas publik untuk kegiatan keagamaan dan aktivitas harian. Selama masa di bawah kepemimpinannya, kerajaan ini mengalami kemajuan dalam bidang pemerintahan, sosial, seni budaya, maupun ekonomi secara pesat.
Raja Gajayana pun sangat tegas terkait hukum, sehingga kriminalitas dan kekerasan seperti peperangan, perampokan maupun pencurian jarang terjadi.
Kerajaan ini mengalami kemundurannya lantaran Kerajaan Mataram Kuno memperluas kekuasaannya dari Jawa Tengah hingga mencapai Jawa Timur dibawah kekuasaan Sri Maharaja Rakai Pikatan Dyah Saladu. Tidak hanya wilayah kekuasaanya, Kerajaan Kanjuruhan pun hanya menjadi bagian dari wilayah kekuasaan Kerajaan Mataram Kuno.
Selain Prasasti Dinoyo, terdapat peninggalan lain dari Kerajaan Kanjuruhan ini, salah satunya yaitu Candi Badut atau Candi Liswa yang berlokasi di Desa Karangbesuki, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Candi yang ditemukan pada tahun 1923 ini merupakan candi tertua di Jawa Timur.
Candi lainnya yang menjadi jejak peninggalan kerajaan ini adalah Candi Karangbesuki yang berlokasi di Dusun Gasek, Desa Karangbesuki, Kecamatan Sukun, Kabupaten Malang.
Oleh karena itu, candi ini juga bisa disebut dengan Candi Gasek. Candi ini juga dikenal dengan sebutan Candi Wurung karena bentuk candi ini sudah tidak utuh dan hanya meninggalkan alas beserta pondasinya saja.
Dari candi inilah, asal muasal asal arca Agastya, arca mandala candi Hindu yang ditempatkan pada relung sisi selatan luar dinding, yang saat ini dapat dilihat di Museum Mpu Purwa Kota Malang.
Penulis: Nurul Amelia Putri
Editor: Herlianto. A