Malang, Tugumalang.id – Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang mendirikan ‘Warung Tekan Inflasi Mbois Ilakes’. Warung yang menyediakan sembako murah itu berlokasi di 3 pasar selama masa Nataru yakni mulai 24-31 Desember 2023.
Adapun lokasi warung tersebut terdapat di Pasar Dinoyo, Pasar Blimbing dan Pasar Besar Kota Malang. Berbagai sembako seperti beras, minyak goreng, gula, cabai, telur hingga bawang dijual dibawah harga normal selama sepekan ke depan.

Warung Tekan Inflasi itu diresmikan Pj Wali Kota Malang di Pasar Dinoyo pada Minggu (24/12/2023). Ratusan masyarakat tampak memadati peresmian warung sembako murah itu.
Baca Juga: Menteri Perdagangan Optimalkan Digitalisasi Pasar untuk Warung dan UMKM
“Jadi salah satu cara menekan inflasi kan dengan mengintervensi harga komoditi yang sedang naik. Makanya kami buat Warung Tekan Inflasi, kami menjual komoditi dengan harga murah,” kata Wahyu.

Dia mencontohkan, cabai rawit di ‘Warung Tekan Inflasi’ itu dibandrol dengan harga Rp 45 ribu per kilogram dari harga normal saat ini sekitar Rp 70 ribu.
Baca Juga: Jelang Nataru, Pj Wali Kota Malang dan TPID Antisipasi Lonjakan Inflasi
Kemudian untuk harga beras, dibandrol dengan harga antara Rp 40 ribu hingga Rp 51 ribu per kemasan 5 kilogram. Lalu minyak goreng 1,8 liter seharga Rp 21 ribu, telur Rp 17 ribu per kilogram, bawang merah Rp 19 ribu per kilogram.

Wahyu menyampaikan, kebutuhan pokok saat Nataru akan cenderung mengalami kenaikan harga. Untuk itu, warung sembako murah ini akan digencarkan selama masa Nataru.
“Kami akan gelontor sembako murah ini setiap hari sampai 31 Desember 2023. Kami anggarkan melalui BTT senilai Rp 2 milyar,” bebernya.
Dia berharap Warung Tekan Inflasi bisa membuat masyarakat mampu menjangkau harga kebutuhan pokok selama Nataru. Tidak menutup kemungkinan, warung murah ini bisa digencarkan pasca Nataru di seluruh pasar di Kota Malang.

Sembako di warung ini bisa dibeli masyarakat umum maupun pedagang. Namun untuk pedagang, dilarang mengambil keuntungan lebih dari Rp 2.500 jika dijual kembali. Sedangkan untuk menjaga distribusi tepat sasaran, Pemkot Malang akan melakukan pengawasan ketat kepada penerimanya.
“Kalau saat ini, kami kerja sama dengan paguyuban pasar agar warung ini tepat sasaran. Silahkan ambil keuntungan, tapi ada batasnya, tentu kami juga mengawasi,” ujarnya.
Kepala Diskopindag Kota Malang, Eko Sri Yuliadi menambahkan bahwa masyarakat tak perlu punik buying dengan adanya warung sembako murah ini. Sebab warung ini akan dibuka selama sepekan kedepan hingga 31 Desember 2023.
“Kami ingin menekan harga agar masyarakat tetap mampu menjangkau kebutuhan pokok,” tuturnya.
Eko memastikan bahwa harga sembako di Warung Tekan Inflasi ini dibawah harga pasaran. Namun menurutnya, pembelian tetap ada pembatasan. Misal masyarakat umum yang hendak membeli cabai dibatasi maksimal 2 kilogram, sedangkan pedagang bisa 10 kilogram.
“Kalau pedagang yang mau menjual lagi, hanya boleh mengambil keuntungan sampai Rp 2.500 sampai Rp 5 ribu. Ini akan pantau di lapangan,” lanjutnya.
Adapun cara pembeliannya, pedagang cukup menunjukkan KTP ke petugas di Warung Tekan Inflasi. Namun untuk masyarakat umum bisa langsung membeli tanpa syarat.
“Kami harap, masyarakat tetap tertib mengantre dengan baik. Semua akan dilayani dengan baik,” tandasnya.
BACA JUGA: Berita tugumalang.id di Google News
Reporter: M Sholeh
editor: jatmiko