Tugumalang.id – Ratusan Aremania melakukan aksi kirim surat serentak ke Presiden Jokowi. Surat Asa Keadilan itu dilayangkan menuju Istana Presiden melalui Kantor Pos Kota Malang pada Kamis (17/11/2022).
Mereka melakukan itu sebagai bentuk simpatik atas Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 nyawa. Mereka menilai pengusutan kasus ini belum menunjukkan keadilan bagi para korban.
“Melalui surat ini, kami berharap ada secercah keadilan bagi para korban,” kata Firman, salah satu Aremania.
Menurutnya, penetapan 6 tersangka sama sekali tidak sebanding dengan 135 nyawa yang melayang dalam peristiwa 1 Oktober 2022 itu. Pengusutan kasus yang ditangani oleh Polda Jatim juga terkesan lamban.
“Kali ini, kami tidak menyampaikan tuntutan lewat orasi. Ini bukan untuk demo, kami hanya berkirim surat bersama supaya amanah dan suara korban tersampaikan,” ungkapnya.
Dia mengatakan, Kantor Pos sebagai lembaga usaha yang dimiliki pemerintah diharapkan bisa menyampaikan pesan-pesan penyintas Tragedi Kanjuruhan maupun Aremania kepada Presiden.
Untuk memastikan Surat Asa Keadilan ini bisa tersampaikan ke Istana Presiden, Aremania akan terus berkoordinasi dengan Kantor Pos yang bersangkutan.
“Kami akan koordinasi dengan kantor pos untuk memastikan suratnya sampai ke istana negara,” ujarnya.
Diketahui, surat-surat itu dirangkai dengan tulisan tangan hingga diketik secara pribadi. Keluh kesah dan harapan hingga tuntutan mereka tuangkan dalam lembaran surat itu.
Sebelum mendatangi kantor pos, ratusan Aremania ini berkumpul di Stadion Gajayana Kota Malang. Kemudian mereka melakukan aksi long march menuju Kantor Pos Kota Malang.
Di sepanjang jalan, mereka menggemakan yel yel Arema. Tepat di depan Kantor Pos Kota Malang, mereka menunjukkan ratusan surat yang telah terbungkus amplop kepada awak media dengan menggelar surat tersebut di jalan.
Kemudian mereka mengumpulkan surat itu untuk dikirimkan serentak melalui kantor pos. Proses serah terima pengiriman surat itu berlangsung lancar. Setelah selesai, mereka kemudian membubarkan diri.
Reporter: M Sholeh
Editor: Herlianto. A