TuguMalang.id – Rapat Kerja (Raker) dan Pengukuhan Pengurus Cabang Rabithah Maahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (PC RMI) Kabupaten Malang, berlangsung di Pondok Pesantren Al Ittihad, Desa Jeru, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Selasa (31/5).
Dalam raker PC RMI NU Kabupaten kali ini terasa istimewa. Karena dihadiri langsung Katib Syuriah (wakil Katib) PBNU KH. Abu Yazid Al-Busthami. Dalam sambutannya Kiai yang masih akrab dipanggil Gus Yazid ini menceritakan sejarah perjalanan PC RMI Kabupaten Malang.
Maklum, Gus Yazid adalah salah satu mantan ketua PC RMI Kabupaten Malang periode 2016-2021. Menurut Gus Yazid, ketika dirinya menjadi Ketua RMI Kabupaten Malang, PC NU belum terlalu memperhitungkan lembaga tersebut. Bahkan dalam perjalanan kepemimpinannya, Gus Yazid mengaku sempat ingin mundur dari jabatan ketua.
Namun karena dukungan sejumlah pengurus, maka akhirnya Gus Yazid mampu menyelesaikan tugas dengan baik hingga di akhir jabatannya pada tahun 2021.
“Saya batal mundur gara-gara Gus Najib. Karena beliau yang selalu menghibur saya. Jadi Gus Najib itu jadi penghibur kami semua,” katanya disambut tawa peserta raker.
Dalam wejangannya, Gus Yazid ingin RMI sebagai lembaga profesional dan lembaga yang mengkader para kiai akan memegang estafet kepemimpinan NU.
“Karena yang punya NU itu adalah para kiai NU,” katanya. Oleh karena itu beliau mengajak kepada para kiai dan gus untuk aktif di NU agar kelak bisa mengurusi NU.
Pada kesempatan itu Gus Yazid juga menyebut hasil survei terbaru, bahwa warga NU mencapai 51 persen lebih dari total jumlah penduduk Indonesia. Dengan banyaknya jumlah warga nahdliyyin tersebut maka NU bisa menjadi shadow state (negara bayangan) bagi negara Indonesia.
“Bayangkan jumlah anggota Ansor dan Banser saja 7 juta lebih. Sedangkan personel TNI saja hanya 3 jutaan. Begitu juga dengan struktur lembaga NU sama dengan struktur lembaga negara, tingkatknya sampai RT, di NU sampai anak ranting,” jelasnya.
Disampaikan Gus Yazid, kekuatan utama NU adalah jaringan kiai dan santri. Kekuatan ini sangat sulit digoyahkan. Karena santri apa kata kiai. Oleh karena itu jaringan pesantren-pesantren NU perlu dikuatkan sebagai modal terus membesarkan NU.
Dalam bidang ekonomi, lanjut Gus Yazid, sesungguhnya NU juga menjadi penggerak roda ekonomi negara. Karena jumwah warganya yang banyak. Sehingga mereka juga menjadi konsumen yang potensial.
Sementara itu Ketua PC RMI Kabupaten Malang Ketua PC RMI Kabupaten Malang Dr H.A. Ihwan Mahmudi, MSi menyampaikan, ada banyak program yang ada di RMI NU Kabupaten Malang. Di antaranya adalah mendata pesantren-pesantren yang berafiliasi ke NU. Selanjutnya RMI akan memberikan pendampingan dan menawarkan sejumlah program kepada pesantren-pesantren tersebut. Tapi RMI tidak akan terlalu masuk ke dalam, karena kami tetap menghormai kebijakan-kebijakan masing-masing pondok pesantren.
“Jadi kami tidak bisa memaksa. Namanya robithoh itu sifatnya hanya mengaosisiasi,” katanya.(rls)
editor: Jatmiko
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugumalangid , Facebook Tugu Malang ID ,
Youtube Tugu Malang ID , dan Twitter @tugumalang_id