MALANG, Tugumalang – PT Kalimantan Prima Persada (KPP) menghibahkan satu set Engine dan Transmisi Scania tipe P380, pada Politeknik Negeri Malang (Polinema), Sabtu (12/11/2022).
Direktur PT Kalimantan Prima Persada (KPP), Tutut Rahendro menyerahkan langsung pada Direktur Polinema Supriatna, Adhisuwignjo ST MT di sela-sela pembukaan Polinema Job Fair Jilid II yang berlangsung di Graha Polinema.
Tutut Rahendro berharap, penyerahan hibah ini dapat menjadi alat bantu belajar mahasiswa Polinema di bidang terkait. Khususnya, dalam mempelajari engine scania dan transmisi scania sebelum benar-benar terjun ke dunia kerja, seperti pertambangan.
“Saat ini kita serahkan satu unit, set engine dan transmisi mesin dumtrack kapasitas 26 ton sampai 30 ton sehingga adek-adek kelas kami bisa menguasainya. Ini akan jadi sesuatu (softkill) yang luar biasa,” katanya.
Sementara itu, Supriatna Adhisuwignjo menyampaikan terima kasih kepada PT KPP atas bentuk kerja sama yang positif tersebut. Menurutnya, ini merupakan salah satu bentuk link and match antara Polinema dengan dunia usaha dan dunia industri.
“Terima kasih atas kerja sama yang positif dan baik ini. Salah satu bentuknya adalah memberikan hibah alat kepada Polinema,” ujarnya.
Alat ini, tambah dia, nantinya bisa mendukung konsep pembelajaran bring industry to campus di Polinema. Sebab, mampu mendekatkan kebutuhan dunia industri kepada mahasiswa dan industri dengan kampus.
“Outputnya, berupa lulusan kita menjadi supply buat industri sehingga lulusan atau alumni kita mampu memenuhi apa yang dibutuhkan (dunia kerja) dan menjadi standar mereka. Misal, sertifikasi yang memang dibutuhkan industri sebelum mereka memasuki dunia kerja,” sambungnya.
Dengan demikian, hibah ini diharapakan mampu meningkatkan kualitas pembelajaran. Termasuk, mendukung berbagai kebutuhan Polinema dalam memfasilitasi kebutuhan mahasiswa maupun masyarakat.
Supriatna juga mengatakan, alat itu bisa dimanfaatkan dalam rangka memberikan berbagai macam pelatihan.
”Kalau nanti dikembangkan lagi, mungkin ada sertifikasi kompetensi yang mungkin juga memanfaatkan alat itu dalam konteks maintenance dan sebagainya,” pungkas Supriatna.
Reporter: Feni Yusnia
editor: jatmiko