MALANG, Tugumalang.id – Universitas Islam Malang (Unisma) menerima 65 mahasiswa peserta Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Inbound angkatan 4, Jumat (8/8/2024).
Hal itu ditandai dengan Penyambutan Peserta Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Inbound Kemendikbudristek 2024.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerja Sama Unisma, Prof Junaidi Mistar PhD menyebut, mulai tahun akadmeik 2023/2024, Kemendikbudristek telah menyelenggarakan PMM setiap semester.
Baca Juga: Profil Unisma, Kampus NU Nomor Wahid dengan 37 Program Studi S1 hingga S3
Sehingga, di semester ganjil tahun angkatan 2023/2024, pihaknya telahh menerima 99 mahasiswa inbound dan semuanya sudah kembali ke perguruan tinggi asal masing-masing.
“Pada semester genap ini telah hadir bersama kita sejumlah 65 mahaisswa yang berasal dari 38 perguruan tinggi se-Indonesia di luar Jawa baik yang nerasal dari perguruan tinggi negeri maupun swasta,” ujarnya.
Dikatakan, program ini dalam rangka meningkatkan wawasan kebangsaan mahasiswa tentang kebhinekaan melalui program modul nusantara. Sekaligus memberi kesempatan untuk mengikuti program MBKM untuk menempuh studi di luar kampus.
Baca Juga: Road Show Peringatan Isra Miraj, Warek II Unisma Turut Isi Pengajian di Bawean
“Dengan begitu akan terjadi pemerataan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia,” sambungnya.
65 mahasiswa itu berasal dari Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, NTB, Maluku, hingga Papua. Terdiri dari 39 mahasiswa perempuan dan 26 laki-laki, mereka akan berada di Unisma hingga akhir semester genap atau bulan Juli 2024 mendatang.
“Semua telah melakukan prrencanana studi dan mengambil maksimal 20 SKS. Semua tersebar di hampir seluruh fakultas di Unisma kecuali FMIPA, ada juga satu mahasiswa inbound yang tersebar di Fakultas Kedokteran Prodi Farmasi dari Sumatera,” pungkasnya.
Selain itu, Unisma juga telah melepas 23 mahasiswa outbound yang juga menjalankan studi selama satu semester di 14 perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia.
Sementara itu, Rektor Unisma Prof Dr Maskuri MSi mengungkapkan, bahwa sebelumnya mahasiswa yang mengambil program PMM ini begitu nyaman dan betah di Unisma, tidak mau pulang.
“Meski begitu, peserta harus kembali karena ini bagian dari program yang strategis. Saudara telah mengambi peran program strategis ini untuk pengayaan dan peningkatan kapasitas,” tegasnya.
Sebab, PMM menjadi momentum bagi mahasiswa untuk saling sharing dan menambah pengalaman dari berbagai latar belakang budaya hingga sistem pendidikan yang berpengaruh pada mindset dan pola pikir mahasiswa sebagai calon pemimpin di masa depan. “Ini peluang, satu semester (berjalan),” tambah Maskuri.
Ia menegaskan, Unisma tidak akan membeda-bedakan mahasiswa PMM dengan mahasiswa Unisma. Mengingat, Unisma terus dipercaya sebagai perguruan tinggi penyelenggara PMM.
“Ini menjadi poin tersendiri terkait penilaian IKU Unisma,” tutupnya.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter : Feni Yusnia
Editor: Herlianto. A