Tugumalang.id – Plengsengan di ujung proyek pembangunan gorong-gorong Jalan Terusan Dieng, Kota Malang, Jawa Timur, ambrol. Diketahui, plengsengan itu memiliki ukuran sepanjang 30 meter dengan ketinggian 8,5 meter. Kini, puing-puing beton plengsengan itu menutup sungai dan belum dievakuasi.
“Setahu saya itu ambrol sekitar dua minggu yang lalu. Ukurannya cukup besar dan jatuh ke sungai,” kata salah satu warga setempat yang enggan disebut namanya.
Menurutnya, pembangunan itu tampak asal-asalan. Pasalnya, plengsengan itu ambrol sebelum pembangunan rampung.
“Kayaknya asal-asalan itu, karena itukan setahu saya ambrol sebelum selesai semua pembangunannya,” imbuhnya.
Pelaksana proyek dari CV Ragil Mas, Choirul Anam, mengatakan bahwa memang pihaknyalah yang membangun plengsengan yang ambrol tersebut.
Namun dia menyebut bahwa plengsengan atau dinding yang difungsikan sebagai dudukan gorong gorong itu bukan merupakan item dalam bagian pembangunan.
Menurutnya, plengsengan itu akhirnya dibangun untuk mengantisipasi ambrolnya gorong-gorong. Namun ternyata plengsengan itu justru ambrol. Dia beralasan bahwa lokasi tersebut banyak timbunan sampah.
“Kemarin itu sebetulnya dindingnya sudah jadi, tinggal pengurukan atau pengisian tanah. Itu untuk dudukan saluran. Tapi ternyata dindingnya tidak kuat menahan. Padahal kedalaman pengecoran sudah 5 meter dan sesuai spek,” ungkapnya, Selasa (10/1/2023).
Anam mengatakan bahwa pihaknya juga sedang menanti keputusan dari Dinas PUPR PKP Kota Malang untuk menindaklanjuti plengsengan yang ambrol itu. Kini, pihaknya menutup titik ambrol itu dengan beton plengsengan sementara.
“Dinding yang ambril itu tingginya 8,5 meter dan panjangnya 30 meter. Rencannya, puing-puing itu masih menunggu dari dinas. Karena memang menghalangi arus air,” jelasnya.
Selama melakukan pekerjaan pembangunan gorong-gorong tersebut, Anam mengaku memang terkendala hujan dan tanah labil. Dia menyebut bahwa proyek sepanjang sekitar 551 meter itu, sekitar 200 meter di antaranya ambrol karena tanahnya yang labil.
“Banyak yang ambrol, kalau dihitung-hitung panjangnya sampai 200 meter. Lebar galian yang harusnya 2,5 sampai 3 meter banyak yang ambrol jadi 4 meter. Kontur tanahnya memang jelek,” ujarnya.
Namun menurutnya, proyek tersebut saat ini sudah rampung seluruhnya. Pihaknya juga mengaku baru saja melakukan Provisional Hand Over (PHO) atau serah terima sementara dengan Pemkot Malang.
Kini, puing puing beton plengsengan itu masih berada di sungai dan berpotensi besar akan menghalangi arus sungai. Sampah-sampah juga tampak menyangkut di puing-puing itu. Sementara di atas plengsengan itu terpasang garis polisi.
Sebagai informasi, Pemkot Malang menggelontorkan anggaran untuk pembangunan gorong-gorong tersebut sebesar Rp 5,2 miliar. Gorong-gorong itu digadang-gadang akan memecah masalah banjir di wilayah Jalan Galunggung hingga wilayah Bareng.
Reporter: M Sholeh
Editor: Herlianto. A